Hari Anzac: Mengapa Diperingati pada 25 April dan Apa Berikutnya?

Peringatan seratus tahun Anzac berakhir pada 2018. SBS News menelusuri mengapa Hari Anzac begitu bermakna dan apakah perlu ditandai secara berbeda dari tahun depan.

A soldier at the Sydney Cenotaph in Martin Place.

A soldier at the Sydney Cenotaph in Martin Place. Source: AAP

Pada 25 April setiap tahunnya, warga Australia menyampaikan janji yang sama: "Lest we forget".

Di seluruh negeri dan dunia, Hari Anzac menunjukkan pengakuan warga Australia atas pengorbanan yang dibuat selama berlangsungnya perang, dengan satu hari untuk mengenang, berparade, berolahraga, serta berjudi.  

Namun 'Centenary of Anzac', yang merupakan peringatan nasional dan inisiatif pemerintah yang dilangsungkan selama empat tahun untuk menandai 100 tahun sejak Perang Dunia I (1914 - 1918), berakhir di tahun 2018 ini.

Apa yang kita peringati?

Anzac merupakan singkatan dari Australian and New Zealand Army Corps dan tanggal ini menandai hari dimana para tentara mendarat di Gallipoli, Turki pada tanggal 25 April 1915. Pendaratan fajar yang dilakukan menandai pertama kalinya mereka beraksi bersama sebagai unit militer gabungan dan merupakan saat lahirnya legenda Anzac.

Targetnya adalah untuk merebut yang saat itu adalah Konstantinopel (kini Istanbul), yang merupakan sekutu Jerman, dan memukul mundur Turki - namun pasukan Anzac mendapatkan perlawanan dan kebuntuan situasi terjadi selama delapan bulan.
b03d3d01-5836-4125-8e25-49877347d100
Soldiers in Anzac Cove at Gallipoli during World War One.
Mary Evans Picture Library / AAP

Hari Anzac diadakan untuk mengenang pendaratan dan pengorbanan para tentara, pelaut, pilot, serta personil Australia lainnya dalam perang yang berlangsung lebih dari 100 tahun.  

Lebih dari 102.000 warga Australia gugur dalam perang atau peristiwa semacam perang lainnya. Hampir semua dari jumlah itu gugur di medan perang asing saat berlangsungnya Perang Dunia I dan II. 

"Setiap bangsa memiliki kisahnya sendiri dan Hari Anzac adalah kisah kita," Direktur dari Australian War Memorial Dr Brendan Nelson mengatakan pada SBS News menjelang peringatan tahun 2018.
178205e5-7d3a-45c1-b0cc-bccd925e39b6
Brendan Nelson, director of the Australian War Memorial.
AAP

Namun mengapa Gallipoli?

Sementara bangsa-bangsa lain merayakan dan memfokuskan peringatan Perang Dunia I mereka pada hari-hari seperti diantaranya Remembrance Day (11 November), Australia unik karena lebih berfokus pada kekalahan militernya. 

Segala usaha yang dilakukan untuk memecah kebuntuan di Gallipoli gagal. Bagian paling berhasil dari operasi militer yang dilakukan baru terjadi delapan bulan kemudian, dimana penarikan pasukan dilakukan dengan hampir-sempurna dalam selimut kegelapan. Sekitar 8.000 tentara Australia gugur dalam operasi militer ini.

Dr Carolyn Holbrook dari Deakin University telah menullis secara ekstensif mengenai Hari Anzac. Ia yakin peristiwa pada hari Minggu pagi di bulan April 1915 tersebut serta operasi militer lanjutannya sangatlah penting. 

"Kita dulu merupakan bangsa yang mencari mitologi; mitos untuk memberi kita kepercayaan diri, dan peristiwa ini sesuai," ujarnya pada SBS News.

Australia baru menjadi federasi di tahun 1901. Dan meskipun tentara Australia telah ikut berperang dalam konfilk-konflik seperti di Sudan (1885) dan Perang Boer (1899 - 1902), Perang Dunia I menjadi penanda pertama kalinya para tentara bertempur bagi bangsa Australia yang baru. 

"Hal ini memenuhi semacam peran kuasi-spiritual, sebuah peran quasi-religius bagi warga Australia," kata Dr Holbrook. "Semakin jauh subyeknya ke masa lalu, semakin efektiflah mitologinya."
57bda5ca-700d-4308-87f5-ff84aaa32026
An honour roll in Canberra showing names of Australian soldiers who died in World War One.
Getty Images

Dr Nelson sependapat bahwa peristiwa ini membentuk hakekat kita sebagai bangsa Australia, namun mengatakan bahwa hal ini tidak mengagungkan perang.

"Paradoksnya adalah bahwa Hari Anzac sebenarnya bukan tentang perang. Memang ada dalam konteks perang namun, pada akhirnya, Hari Anzac adalah tentang cinta dan persahabatan," ujarnya.

"Kita muncul sebagai pemenang, tercerai berai [dan] berduka nestapa atas 62.000 orang yang meninggal; kita muncul dari perang itu dengan pemahaman yang lebih baik tentang apa artinya menjadi orang Australia serta keyakinan yang lebih besar pada diri sendiri."

Bagaimana warga Australia menandai hari tersebut?

Pada Hari Anzac dilakukan peringatan satu hari penuh, mulai dari kebaktian fajar di Australian War Memorial di Canberra hingga upacara-upacara yang lebih kecil yang diadakan di kota-kota kecil.

Hari tersebut dimulai dengan ribuan upacara fajar di sekitar jam 5.30 pagi. Dalam kegelapan, warga Australia berkumpul untuk bernyanyi dan berdoa, meletakkan karangan bunga, mengheningkan cipta selama satu menit, dan lagu kebangsaan.
a1f67627-a49e-4cb5-b8d9-25b9c515232a
NSW Premier Gladys Berejiklian, Sydney Lord Mayor Clover Moore, and Deputy Leader of the Opposition Tanya Plibersek at the 2017 dawn service in Sydney.
AAP

Termasuk dalam upacara itu adalah pembacaan The Ode, bagian dari puisi ‘For the Fallen’ oleh Laurence Binyon.

Sajaknya yang paling terkenal adalah:

They shall grow not old, as we that are left grow old;
Age shall not weary them, nor the years condemn.
At the going down of the sun and in the morning
We will remember them.

Saat matahari terbit, pagi hari itu kemudian didedikasikan untuk gerak jalan dan parade para veteran dan keluarga dari mereka yang telah gugur.

Bagaimana dengan 'perayaan'?

Sementara hari tersebut ditandai dengan upacara penuh hormat yang dilakukan di penjuru negara, ada sisi hiburan juga di hari itu, dengan permainan taruhan adat 'two-up' (yang hanya dapat dimainkan secara legal pada beberapa hari saja setiap tahunnya), serta perlengkapan NRL dan AFL.
daab19d0-12de-4e96-a75f-bbe42ddf7a4f
A crowd enjoy a game of two-up in The Rocks, Sydney on Anzac Day 2017.
AAP

"Pada tahun 1927, [Hari Anzac] telah dijadikan hari libur umum di semua negara bagian dan wilayah, dan telah ada undang-undang yang sangat awal, di tahun 1916, untuk mencegah komersialisasi dari kata Anzac," ujar Dr Holbook.

Namun, tambahnya, pentingnya Hari Anzac telah bergeser banyak sejak saat itu: dari tahun-tahun antar-perang, hingga ketidakpopulernya selama era Vietnam, serta kritik keras terkait relevansinya selama tahun 1980-an.

"Hari Anzac menjadi tidak populer dan masyarakat, termasuk para ahli sejarah, berasumsi hal ini akan mati seiring dengan 'old Diggers' yang terakhir."

Namun ternyata tidak. Australia adalah pemimpin dunia dalam hal mengenang mereka yang gugur. 

Berapa banyak biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk Hari Anzac?

"Australia membelanjakan lebih dari negara lain, termasuk negara-negara pejuang utama, seperti Inggris, Prancis dan Jerman, untuk memperingati Perang Dunia I," kata Dr Holbrook.

Khususnya sejak tahun 2014, dengan peringatan khusus 'Seratus tahun Anzac'. 

"Pihak Persemakmuran menghabiskan sekitar 330 juta dolar, negara-negara bagian dan wilayah sebanyak 140 juta dolar, dan ada setidaknya 18 juta dolar dari korporasi," ujar Dr Holbrook.

"Jadi, total keseluruhan kurang lebih 550 juta dolar."

Jerman mendapat kritikan atas jumlah yang mereka keluarkan untuk mengenang perang (sekitar €4m / 6.4 juta dolar di tahun 2014). Sementara pemerintah Inggris menganggarkan £50m (91 juta dolar) untuk peringatan di awal seratus tahun ini.

Apa yang akan kita lakukan di 2019?

Tahun 2018 menjadi Hari Anzac terakhir dalam Peringatan Seratus Tahun Anzac. Mulai 2019, akan lebih dari 100 tahun sejak terjadinya perang dan peristiwa utama dalam Perang Dunia I.

Apakah hal ini berarti saatnya untuk lebih berfokus pada para tentara dan perang dari masa lainnya, termasuk Perang Dunia II, Vietnam, dan konflik-konflik yang lebih baru seperti Afganistan?

"Kita mungkin berpikir bahwa seharusnya lebih banyak perhatian diberikan pada legenda kontemporer namun saya tidak berpikir bahwa legenda Anzac merupakan sesuatu yang dapat ditransfer ke dalam konflik kontemporer," kata Dr Holbrook.
eaea95a4-10a9-4219-a4c1-71bde077d66b
The 2017 Anzac Day march in Sydney.
AAP

Dr Nelson dari Australian War Memorial mengatakan bahwa peristiwa antara tahun 1914 - 1918 tidak akan dilupakan.

"Hal ini tidak seperti berpikir 'Oh, kita sudah melakukan Perang Dunia I, kita sudah mengenang 62.000 mereka yang gugur. Jadi, kini kita akan beralih ke hal yang lainnya'," ujarnya.

Ia menambahkan, konflik-konflik yang lain juga mendapatkan perhatian yang sama dari warga Australia.

"Apa yang sebenarnya kita lakukan adalah mengenang mereka para laki-laki dan perempuan, sebanyak dua juta orang, yang mengenakan dan pernah mengenakan seragam."


Share

Published

By Myles Morgan

Share this with family and friends


Follow SBS Indonesian

Download our apps
SBS Audio
SBS On Demand

Listen to our podcasts
Independent news and stories connecting you to life in Australia and Indonesian-speaking Australians.
Ease into the English language and Australian culture. We make learning English convenient, fun and practical.
Get the latest with our exclusive in-language podcasts on your favourite podcast apps.

Watch on SBS
SBS Indonesian News

SBS Indonesian News

Watch it onDemand
Hari Anzac: Mengapa Diperingati pada 25 April dan Apa Berikutnya? | SBS Indonesian