Banjir di pulau wisata Indonesia, Bali, telah menewaskan sedikitnya sembilan orang pada pekan ini dan berdampak pada 600 orang, menutup jalan-jalan utama di ibu kota dan mengganggu tujuan wisata yang ramai, menurut pihak otoritas.
Hujan deras yang terus-menerus antara Selasa malam dan Rabu menyebabkan banjir dan mengakibatkan lima orang meninggal dunia di Denpasar, ibu kota Bali, kata juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, dalam siaran pers.
Empat orang lainnya tewas di wilayah Jembrana, Gianyar, dan Badung, ujarnya. Dua orang masih hilang.
Dari 600 orang yang terdampak, hampir 200 orang telah dievakuasi ke sejumlah sekolah dan masjid karena rumah mereka masih terendam banjir, kata BNPB.
Banjir merobohkan dua bangunan di Denpasar, kata I Nyoman Sidakarya, kepala badan SAR di pulau itu.
Akses ke bandara internasional, yang berlokasi dekat dengan Denpasar, terbatas karena hanya truk yang bisa melewati jalan tersebut, kata I Nyoman.
Video-video di media sosial menunjukkan banjir menggenangi jalan-jalan utama yang menyebabkan kemacetan total.
Sekitar 200 tim penyelamat telah dikerahkan, ujarnya.
Hujan deras juga menyebabkan banjir di Nusa Tenggara Timur, Indonesia, yang menewaskan empat orang, kata Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Presiden Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan belasungkawa dan menginstruksikan Kepala BNPB untuk terbang ke Bali guna memimpin tanggap darurat dan memastikan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat.
Badan tersebut telah mendistribusikan tenda, makanan, selimut, matras, pompa air, dan perahu karet.