Kristiani Herrawati binti Sarwo Edhi Wibowo, atau yang lebih dikenal dengan Ani Yudhoyono, sedang berada di Singapura untuk menjalani perawatan dan pengobatan di National University Hospital.
Ibu Negara Indonesia dari tahun 2004 hingga 2014 ini diberitakan menderita kanker darah.
Informasi terkait hal ini menjadi pengetahuan publik setelah pada hari Rabu mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang biasa dipanggil SBY, menyampaikan pernyataan resmi tentang kondisi istrinya.
(credit: Youtube Susilo Bambang Yudhoyono)
"Degan rasa prihatin saya sampaikan kepada para sahabat di tanah air, Ibu Ani mengalami blood cancer atau kanker darah, dan karenanya harus menjalani pengobatan dan perawatan yang intensif di National University Hospital Singapura."
Ani Yudhoyono menjalani pengobatan ini sejak 2 Februari yang lalu, atas rekomendasi tim dokter kepresidenan Indonesia.
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), anak sulung SBY dan Mrs Yudhoyono, mengatakan bahwa informasi ini mengagetkan keluarga karena sebelumnya tidak ada gejala yang berarti.
"Yang jelas, sebelumnya tidak ada gejala yang memprihatinkan, tetapi ternyata jenis kankernya ini cukup agresif sehingga kondisi Bu Ani menurun cukup cepat," ungkapnya.
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menyampaikan dukungan dan doanya bagi Mrs Yudhoyono.
Mr Nugroho, yang juga adalah penyintas kanker paru-paru stadium 4B seperti dituliskan dalam bio Twitternya, menyampaikan bahwa sakit ini sebagai ujian kesabaran dan kekuatan.
Ani Yudhoyono menjadi pembicaraan di Australia dan dunia internasional khususnya setelah pada 2013 lalu, namanya masuk dalam salah satu nama orang-orang penting di lingkaran dalam SBY yang diberitakan teleponnya disadap oleh pihak intelejen Australia.
Badan Intelijen Australia dilaporkan melacak aktivitas telepon SBY selama 15 hari pada Agustus 2009 ketika Kevin Rudd menjabat sebagai Perdana Menteri.
SBY meminta doa dari seluruh masyarakat untuk kesembuhan istrinya.
Share
