Minggu Ketunawismaan adalah minggu tahunan yang dikoordinasikan oleh badan nasional, Ketunawismaan Australia atau Homelessness Australia, untuk meningkatkan kesadaran akan orang-orang yang mengalami ketunawismaan, masalah yang mereka hadapi dan tindakan yang diperlukan untuk mencapai solusi yang bertahan lama.
Definisi ABS akan ketunawismaan disampaikan sebagai hilangnya rasa akan 'rumah'; termasuk: rasa keamanan, stabilitas, privasi, keamanan, dan kemampuan untuk mengendalikan ruang hidup. Kurangnya satu atau lebih elemen yang menggambarkan 'rumah' inilah yang disebut ketunawismaan.
Apakah Ketunawismaan masih menjadi masalah di Australia?
Pada Maret 2018, Biro Statistik Australia (ABS) merilis statistik terakhir tentang ktunawismaan di Australia yang dikumpulkan pada Sensus 2016.
Menurut data baru dari Sensus Penduduk dan Perumahan 2016, tingkat ketunawismaan di Australia meningkat 4,6 persen selama lima tahun terakhir.
Dr Paul Jelfs, Manajer Umum Statistik Kependudukan dan Sosial, mengatakan bahwa sementara ada peningkatan keseluruhan dalam perkiraan ketunawismaan di Australia, jumlah ini tersusun dari berbagai kelompok berbeda yangmana masing-masing menceritakan kisah yang berbeda.
Orang-orang yang tinggal di tempat tinggal yang 'penuh sesak', disebut membutuhkan empat atau lebih kamar tidur tambahan untuk mengakomodasi orang-orang yang biasanya tinggal di situ, adalah penyumbang terbesar peningkatan ketunawismaan nasional.
“Pada tahun 2016, kelompok ini terhitung sebanyak 51,088 orang, naik dari sebanyak 41,370 pada tahun 2011.
"Pada malam Sensus, 8.200 orang diperkirakan 'tidur nyenyak' di tempat tinggal tidak layak, tenda, atau tidur di luar - meningkat dari sebanyak 3,2 per 10.000 orang pada tahun 2011 menjadi 3,5 per 10.000 orang pada tahun 2016," kata Dr Jelfs.
Orang Australia yang lebih muda dan lebih tua juga muncul sebagai kelompok yang mengalami peningkatan ketunawismaan di Australia.
"Seperempat dari semua orang mengalami ketunawismaan pada tahun 2016 berusia antara 20 dan 30 tahun," kata Dr Jelfs.
Orang berusia antara 65 dan 74 tahun yang mengalami ketunawismaan meningkat menjadi 27 per 10.000 orang, naik dari 25 per 10.000 orang pada tahun 2011.
Para migran baru (mereka yang tiba dalam lima tahun sebelum Sensus 2016) menyumbang 15 persen dari perkiraan jumlah tunawisma. Hampir tiga perempat dari kelompok ini tinggal di tempat tinggal yang 'penuh sesak' dan mayoritas berasal dari negara-negara di Asia Tenggara, Asia Timur Laut, serta Asia Tengah dan Selatan, termasuk India, Cina dan Afghanistan.
Dapatkah kita benar-benar mengakhirinya?

Homelessness' key facts Source: Homelessness Australia
Saat ini, lebih dari 116.000 orang Australia adalah tunawisma. Penyebab utama ketunawismaan adalah kemiskinan, sewa yang tidak terjangkau, dan kekerasan keluarga.
Pada satu malam tertentu di Australia, 1 dari 200 orang tidak memiliki tempat tinggal.
Saat ini, 189.000 warga Australia sedang menunggu perumahan umum dan waktu menunggu bisa bertahun-tahun untuk klien yang tidak mendesak. Meskipun kebutuhan meningkat, anggaran ketunawismaan federal tetap statis. 1 dari 3 orang ditolak dari layanan ketunawismaan tahun lalu karena kurangnya sumber daya.
Namun sebagai anggota masyarakat kita juga dapat membantu. Anda dapat mendukung secara online di sini.
Untuk mengetahui lebih banyak tentang layanan ketunawismaan di Australia, kunjungi website Homelessness Australia.