Waktu semakin sempit bagi siapa pun yang terperangkap di puing-puing banguinan akibat gempa bumi dan tsunami yang dahsyat di Indonesia, lima hari setelah bencana itu melanda daerah Palu, sementara korban yang selamat semakin putus asa menunggu operasi bantuan untuk segera bergerak.
Jumlah kematian resmi dari gempa berkekuatan 7,5 yang melanda pantai barat pulau Sulawesi Jumat lalu mencapai 1.234 orang pada hari Rabu 3 Oktober 2018, dengan banyak korban yang tewas akibat gelombang tsunami yang dipicu oleh gempa tersebut.
Namun para pejabat khawatir jumlah korban masih akan meningkat lagi, karena sebagian besar korban yang dikonfirmasi hanya datangnya dari Palu, sementara kerugian di daerah terpencil yang sebagian besar terputus sejak Jumat belum diketahui.
Kunjungan kedua Presiden Jokowi
Menggarisbawahi rasa urgensi yang semakin mendesak, Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan keduanya ke zona bencana pada hari Rabu 3 Oktober 2018.
Setidaknya tujuh pesawat kargo telah tiba di bandara Palu pada awal Rabu membawa bantuan, beberapa dicap dengan cap kantor kepresidenan menyatakan: "Bantuan dari Presiden Republik Indonesia".
Presiden Widodo telah meminta bala bantuan dalam pencarian korban, ia mengatakan semua orang harus ditemukan.
Sutopo Purwo Nugroho, jurubicara Badan Penanggulangan Bencana Nasional, mengatakan bahwa pada hari Selasa, para penyelamat telah mencapai semua empat kabupaten yang terkena dampak buruk, yang jumlah populasinya sebesar 1,4 juta, tetapi ia menolak untuk memberikan perkiraan korban.
"Kami berharap jumlah korban tewas tidak meningkat," katanya. "Kami melanjutkan operasi penyelamatan tetapi saat ini tim sedang berpacu dengan waktu."
Gempa itu merobohkan sejumlah hotel, pusat perbelanjaan, dan rumah-rumah yang tak terhitung jumlahnya di Palu, sementara gelombang tsunami setinggi 6m menghantam pantai tak lama kemudian.
Sekitar 1.700 rumah di satu lingkungan ditelan oleh tanah yang mencair, akibat guncangan gempa bumi sehingga berperilaku seperti cairan, dan ratusan orang diyakini telah tewas.
Lebih dari 65.000 rumah rusak dan lebih dari 60.000 orang mengungsi.
Bantuan Asing
Pemerintah Indonesia telah mengaktakan bahwa akan menerima bantuan internasional setelah sebelumnya menolak bantuan asing ketika terjadi gempa di Lombok.
Jens Laerke, juru bicara dari OCHA, agen pengorganisir dana bantuan PBB, mengatakan pada hari Selasa lalu bahwa agen kemanusiaan telah berbincang dengan pemerintah dan siap untuk memberi bantuan,
Australia berjanji akan mengirim lebih dari 50 tenaga medis profesional ke Indonesia untuk membantu, sebagai bagian dari paket bantuan senilai $ 5 juta.
Presiden AS Donald Trump menyampaikan belasungkawa dalam panggilan teleponnya dengan Widodo, kata jurubicara Departemen Luar Negeri AS.
Amerika Serikat telah menyediakan dana awal, menyebarkan ahli bencana dan bekerja untuk menentukan bantuan lain yang bisa diberikan, katanya.
SItem Peringatan tsunami
Indonesia telah dilanda gempa bumi dahsyat dan tsunami sebelumnya.Gempa tahun 2004 memicu tsunami di Samudra Hindia yang menewaskan 226.000 orang di 13 negara, termasuk lebih dari 120.000 di Indonesia.
Presiden Joko Widodo mengatakan pada hari Selasa sebuah sistem peringatan tsunami telah ada yang telah tidak berfungsi sejak 2012, harus diperbaiki dan dipelihara dengan baik setelah bencana ini,
Sumber: AAP
Share
