Seorang juru bicara Basarnas Indonesia mengatakan bahwa penerbangan Lion Air, JT610, kehilangan kontak 13 menit setelah tinggal landas, menambahkan bahwa sebuah tug boat yang meninggalkan pelabuhan Jakarta menyaksikan jatuhnya pesawat tersebut.
The head of Indonesia's disaster agency, Sutopo Purwo Nugroho, has tweeted video and images which he said showed debris and personal belongings that came from the aircraft.
"Telah dikonfirmasi bahwa pesawat itu telah jatuh," kata juru bicara, Yusuf Latif, melalui pesan teks, ketika ditanya tentang nasib pesawat Lion Air, yang diidentifikasikan oleh layanan pelacakan udara Flightradar 24 sebagai Boeing 737 MAX 8.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia, Sutopo Purwo Nugroho, telah menyampaikan lewat Twitter video dan gambar yang dikatakannya menunjukkan puing-puing dan barang-barang pribadi yang berasal dari pesawat.
Puing-puing telah ditemukan di dekat tempat pesawat Lion Air kehilangan kontak dengan pejabat lalu lintas udara yang bertugas, ujar Muhammad Syaugi, kepala Basarnas.
“Kami belum tahu apakah ada yang selamat,” ungkap Syaugi dalam konferensi pers. “Kami berharap, kami berdoa, tetapi kami tidak dapat memastikan.”
Sementara itu pihak Lion Air belum memberikan pernyataan resminya.
"Kami tidak dapat memberikan komentar pada saat ini," ujar Edward Sirait, kepala eksekutif Lion Air Group, kepada Reuters, menambahkan bahwa konferensi pers direncanakan akan dilaksanakan hari ini. "Kami mencoba mengumpulkan semua informasi dan data."
Situs web Flightradar 24 menunjukkan bahwa penerbangan JT610 berangkat sekitar 6.20 pagi dan dijadwalkan mendarat di ibukota wilayah penambangan timah Bangka-Belitung pada jam 7.20 pagi.
Kecelakaan ini adalah yang pertama yang dilaporkan melibatkan Boeing 737 MAX yang memiliki tingkat penjualan yang tinggi, versi terbaru yang lebih efisien bahan bakar dari jet lorong tunggal milik Boeing. Jet Boeing 737 MAX pertama diperkenalkan pada tahun 2017.