Komunitas-komunitas Asia di Australia siap untuk menyambut Tahun Tikus di perayaan Tahun Baru Imlek pada 25 Januari.
Apa yang Anda mungkin tidak tahu adalah bahwa sebagian besar perayaan Tahun Baru Imlek di komunitas Asia Timur didasarkan pada kalender lunisolar Cina, dan bukan kalender bulan.
Kalender lunisolar Cina menunjukkan fase bulan dan juga tahun matahari.

Year Of The Rat 2020. Source: Public domain
Menurut kalender lunisolar, hari dimulai dan berakhir pada tengah malam, bulan dimulai pada hari munculnya bulan baru, dan tahun dimulai pada bulan baru kedua atau ketiga setelah titik balik matahari pada musim dingin.
Oleh karena itu, hari Tahun Baru tradisional di Cina adalah untuk merayakan awal Musim Semi dan nama paling umum dari Tahun Baru Imlek di Cina adalah Festival Musim Semi.
Diantara banyaknya tradisi yang dilakukan selama perayaan ini, salah satunya adalah tarian singa tradisional atau dikenal dengan Barongsai - yangmana berakar dari legenda populer yang telah berusia lebih dari 2000 tahun.
Legenda Nian
Menurut dongeng dan legenda, Tahun Baru Cina berasal dari satu kisah dimana sebuah desa di Cina diteror oleh seekor binatang buas yang disebut Nian.
Johnny Leung adalah seorang penari utama dari kelompok Yau Kung Mun, salah satu grup barongsai paling terkenal di Sydney.
"Nian berarti 'tahun' dalam bahasa Cina," ungkapnya. "Setiap tahun binatang buas itu akan turun dan meneror desa mereka."
"Seorang pria bijak memberi tahu penduduk desa bahwa Nian takut pada tiga hal: Api, suara yang keras dan warna merah. Jadi pada tahun berikutnya penduduk desa melawan. Mereka memukul-mukul setiap drum yang dapat mereka temukan, mengenakan warna merah dari kepala hingga ujung kaki, dan menyalakan setiap petasan yang bisa mereka temukan," tambahnya.
"Jad seiring bergantinya tahun mereka tidak lagi takut akan Tahun Baru Cina, mereka justru merayakannya, dan mereka akan mengenakan warna merah, menyalakan petasan dan akan menari tarian singa untuk menceritakan cerita tentang Tahun Baru Cina kepada anak-anak di seluruh dunia."
Para penari biasanya meniru gerakan singa dalam kostum berwarna-warni untuk mendatangkan keberhasilan, kebahagiaan, dan keberuntungan bagi para penonton.
"Tarian singa menceritakan sebuah cerita," kata Mr Leung.
"Ceritanya biasanya mewakili singa yang mendekati proyek tertentu, menjadi takut dan menemukan sesuatu untuk dimainkan dan kemudian mengakhiri pertunjukan.
"Agar manusia dapat membawakan tarian sebagai hewan, tarian ini memerlukan banyak jenis gerakan yang berbeda dan mempertahankan berbagai jenis posisi agar terlihat seperti binatang. Posisi ini mengharuskan kita untuk berlatih dengan keras, menjaga kebugaran untuk dapat melakukannya.
Mr Leung mengatakan bahwa tarian barongsai mengajarkannya banyak hal.
"Barongsai mengajari saya bagaimana kerja keras dapat menghidupi dan mengajari saya. Juga, mengajari cara bekerja dalam tim."