Tahun Baru Imlek: Kisah di Balik Tarian Barongsai

Tarian singa atau barongsai merupakan tradisi Cina yang ditampilkan dalam acara atau perayaan besar, seperti Tahun Baru Imlek. Bagaimana sejarahnya?

Lion dancers perform during the Georges River Lunar New Year Festival in Sydney, Saturday, January 18, 2020.

Lion dancers perform during the Georges River Lunar New Year Festival in Sydney, Saturday, January 18, 2020. Source: AAP Image/Jeremy Ng

Komunitas-komunitas Asia di Australia siap untuk menyambut Tahun Tikus di perayaan Tahun Baru Imlek pada 25 Januari.

Apa yang Anda mungkin tidak tahu adalah bahwa sebagian besar perayaan Tahun Baru Imlek di komunitas Asia Timur didasarkan pada kalender lunisolar Cina, dan bukan kalender bulan.
Year Of The Rat 2020.
Year Of The Rat 2020. Source: Public domain
Kalender lunisolar Cina menunjukkan fase bulan dan juga tahun matahari.

Menurut kalender lunisolar, hari dimulai dan berakhir pada tengah malam, bulan dimulai pada hari munculnya bulan baru, dan tahun dimulai pada bulan baru kedua atau ketiga setelah titik balik matahari pada musim dingin.

Oleh karena itu, hari Tahun Baru tradisional di Cina adalah untuk merayakan awal Musim Semi dan nama paling umum dari Tahun Baru Imlek di Cina adalah Festival Musim Semi.

Diantara banyaknya tradisi yang dilakukan selama perayaan ini, salah satunya adalah tarian singa tradisional atau dikenal dengan Barongsai - yangmana berakar dari legenda populer yang telah berusia lebih dari 2000 tahun.

Legenda Nian

Menurut dongeng dan legenda, Tahun Baru Cina berasal dari satu kisah dimana sebuah desa di Cina diteror oleh seekor binatang buas yang disebut Nian.

Johnny Leung adalah seorang penari utama dari kelompok Yau Kung Mun, salah satu grup barongsai paling terkenal di Sydney.

"Nian berarti 'tahun' dalam bahasa Cina," ungkapnya. "Setiap tahun binatang buas itu akan turun dan meneror desa mereka."

"Seorang pria bijak memberi tahu penduduk desa bahwa Nian takut pada tiga hal: Api, suara yang keras dan warna merah. Jadi pada tahun berikutnya penduduk desa melawan. Mereka memukul-mukul setiap drum yang dapat mereka temukan, mengenakan warna merah dari kepala hingga ujung kaki, dan menyalakan setiap petasan yang bisa mereka temukan," tambahnya.

"Jad seiring bergantinya tahun mereka tidak lagi takut akan Tahun Baru Cina, mereka justru merayakannya, dan mereka akan mengenakan warna merah, menyalakan petasan dan akan menari tarian singa untuk menceritakan cerita tentang Tahun Baru Cina kepada anak-anak di seluruh dunia."

Para penari biasanya meniru gerakan singa dalam kostum berwarna-warni untuk mendatangkan keberhasilan, kebahagiaan, dan keberuntungan bagi para penonton.

"Tarian singa menceritakan sebuah cerita," kata Mr Leung.

"Ceritanya biasanya mewakili singa yang mendekati proyek tertentu, menjadi takut dan menemukan sesuatu untuk dimainkan dan kemudian mengakhiri pertunjukan.

"Agar manusia dapat membawakan tarian sebagai hewan, tarian ini memerlukan banyak jenis gerakan yang berbeda dan mempertahankan berbagai jenis posisi agar terlihat seperti binatang. Posisi ini mengharuskan kita untuk berlatih dengan keras, menjaga kebugaran untuk dapat melakukannya.

Mr Leung mengatakan bahwa tarian barongsai mengajarkannya banyak hal.

"Barongsai mengajari saya bagaimana kerja keras dapat menghidupi dan mengajari saya. Juga, mengajari cara bekerja dalam tim."

Share

Published

Source: SBS

Share this with family and friends


Follow SBS Indonesian

Download our apps
SBS Audio
SBS On Demand

Listen to our podcasts
Independent news and stories connecting you to life in Australia and Indonesian-speaking Australians.
Ease into the English language and Australian culture. We make learning English convenient, fun and practical.
Get the latest with our exclusive in-language podcasts on your favourite podcast apps.

Watch on SBS
SBS Indonesian News

SBS Indonesian News

Watch it onDemand