Montesqiu, Dale Carnegie, Revrisond: Cerita di balik nama unik orang Minang

Pola pemberian nama anak memiliki tren yang bisa berubah. Orang Minang sering memberi nama yang unik pada anak yang mengekspresikan kekaguman pada suatu hal atau merekam konteks zaman.

Nama unik orang Minang

Name Dale Carnegie diberikan oleh neneknya, ibu dari Intan Kieflie. Nama Ekonom UGM Revrisond Baswir diinspirasi situasi pemberontakan PRRI/Permesta. Source: Facebook Revrisond Baswir

Setiap nama bisa punya makna, meski ada adagium mengatakan apa lah arti sebuah nama. 

Kalau pun tak punya makna, di balik setiap nama manusia pasti punya cerita.

Setiap suku dan daerah di Indonesia punya nama-nama yang khas, yang sering dengan mudah bisa ditebak asal suku seseorang dari namanya.

Orang bernama Rizal hampir selalu bisa dipastikan berasal dari Minangkabau. 

Banyak nama orang Minang berasal dari nama-nama Arab, yang mewakili kuatnya pengaruh Islam di Sumatera Barat.

Namun banyak juga nama orang Minang yang di luar pakem. Nama tokoh Islam dan penulis Hamka merupakan singkatan dari Haji Abdul Malik Karim Amarullah.

Muhammad Nur Montesqiu, warga asal Padang yang tinggal Melbourne mengatakan namanya bukan penyederhanaan nama Montesquieu, pemikir Perancis yang terkenal karena ajaran Trias Politika atau pemisahan kekuasaan negara menjadi eksekutif, legislatif dan yudikatif.

"Saya lahir ketika MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran) di Medan tahun 1983. Bapak saya memberi nama Montesqiu, perpanjangan dari MTQ," kata Montesqiu yang mendampingi istrinya menempuh pendidikan S3 dari beasiswa LPDP Kementerian Keuangan.

"Dulu MTQ itu peristiwa yang besar, seperti ajang Idol zaman sekarang, tapi membaca Alquran."
Nama adalah doa
Nama Muhammad Nur Montesqiu berasal dari MTQ yang digelar di Medan pada 1983, saat kelahiran Montesqiu. Source: Facebook Muhammad Nur Montesqiu
Montesqiu mengatakan menurut orang tuanya kalau diartikan Muhammad Nur Montesqiu adalah cahaya Nabi Muhammad ketika membaca Alquran.

"Betul kata orang nama adalah doa. Saya sekarang aktif di One Day One Juz, komunitas membaca Alquran satu hari satu juz," kata Montesqiu yang biasa dipanggil Emon.

Ekspresi kekaguman

Orang Minang lainnya yang mendapat nama unik di luar pakem adalah Dale Carnegie, juru masak di restoran Minang Dale La Pau di Melbourne.

Nenek Dale menggemari karya-karya Dale Carnegie, penulis dari Amerika Serikat yang bukunya "How to Win Friends and Influence People" adalah buku pengembangan diri pertama terlaris sepanjang sejarah.
Minang cuisine
Dale Carnegie dan ibunya Intan Kieflie memulai restoran Dale La Pau dari usaha makanan Minang secara pesan antar saat kuncitara (lockdown) di Melbourne 2020. Source: OZIP Magazine/Gandiva Wisanjaka
"Ibu saya guru bahasa Indonesia di Bukittinggi, lulusan jurusan sastra, jadi dia banyak membaca segala macam buku," kata Intan Kieflie, ibunda Dale.

"Ketika saya mengandung kami ada ide untuk memberi nama Nikita, itu nama hotel yang terkenal di Bukittinggi. Dan kami sering memanggil bayi di kandungan saya dengan nama Kiki."

"Tapi ternyata yang lahir laki-laki, tidak mungkin dinamai Nikita. Ibu saya pun memberi nama Dale Carnegie. Tapi nama panggilan Kiki masih dipakai sampai sekarang," sambung Intan.

Menurut Intan, dari sekian banyak cucu ibunya hanya Dale yang mendapat nama unik.

Ekonom dari Universitas Gajah Mada (UGM) Revrisond Baswir mengatakan banyak orang tua Minang yang memberi nama pada anaknya sebagai ekspresi kekaguman pada suatu hal.

"Ini perlu diilihat dari konteks kehidupan sehari-hari rakyat banyak yang sering memberi nama anak berkaitan dengan hal yang sedang populer, yang mereka persepsikan hebat atau bagus. Nama saya keinggris-inggrisan karena orang tua saya ketika itu bekerja di perusahaan asing, yang banyak stafnya orang asing. Mungkin itu menimbulkan kekaguman," kata Revrisond.

"Pemberian nama anak punya tren, menjadi semacam budaya populer. Orang saling meniru, saling menyamakan kecenderungan satu sama lain. Ini terjadi secara luas, karena nama bukan hanya milik keluarga tapi jadi upaya mengekspresikan beberadaaan dalam komunitas yang lebih besar."

Merekam konteks zaman

Orang tua Revrisond berasal dari Payakumbuh dan merantau ke Pekanbaru untuk bekerja di perusahaan minyak Chevron.

Revrisond lahir tahun 1958 ketika sedang pecah pemberontakan PRRI/Permesta (Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia/Perjuangan Rakyat Semesta) di Sumatera Tengah dan Sulawesi yang dimotori oleh sejumlah perwira tinggi TNI yang tidak puas dengan pemerintahan pusat.

"Nama saya adalah upaya untuk merekam konteks ketika lahir, yaitu Revrisound singkatan dari Revolusi Republik Indonesia Sound, suara revolusi RI," kata Revrisond.

"Dari penamaan itu yang mungkin ingin ditangkap bukan substansi dari peristiwa, tapi lebih kepada suasana, mungkin ketika itu banyak suara tembakan, saya tidak apakah juga banyak terjadi ledakan bom."
Ekonom UGM
Ekonom UGM Revrisond Baswir diberi nama yang bermakna suara revolusi RI karena lahir saat pecahnya pemberontakan PRRI/Permesta di Sumatera Tengah dan Sulawesi. Source: Facebook Revrisond Baswir
Pada awalnya dia merasa tidak ada masalah dengan nama Revrisound sampai kemudian di sekolah dasar mulai mendapat pelajaran bahasa Inggris.

"Serta merta teman saya mengetahui bagian belakang nama saya, jadi saya dipanggil 'Sound... sound' dengan cara penyebutan bahasa Inggris. Saya merasa kurang nyaman, lalu kemudian huruf u saya hapus," kata Revrisond.

"Di generasi saya belum ada akte kelahiran, jadi perubahan nama lebih mudah dilakukan. Di rapor saya berubah jadi Revrisond, saya ubah sendiri, hingga sampai sekarang."

Belajar dari pengalamannya sendiri Revrisond memberi nama anaknya yang lebih lugas dan sederhana.

"Saya namai anak saya yang simpel dan tidak menimbulkan kesalahan tulis dan baca, sehingga mereka nyaman dengan nama mereka. Ini belajar dari nama saya yang banyak menimbulkan masalah karena sering salah tulis, yang terjadi terus sampai sekarang," kata dia.

"Salah tulis pada nama saya huruf d sering hilang. Atau karena tinggal di Jogja, saya dikira orang Jawa dan ditulis Revrisono."


Share

4 min read

Published

By Alfred Ginting



Share this with family and friends


Follow SBS Indonesian

Download our apps
SBS Audio
SBS On Demand

Listen to our podcasts
Independent news and stories connecting you to life in Australia and Indonesian-speaking Australians.
Ease into the English language and Australian culture. We make learning English convenient, fun and practical.
Get the latest with our exclusive in-language podcasts on your favourite podcast apps.

Watch on SBS
SBS Indonesian News

SBS Indonesian News

Watch it onDemand