My Australia adalah serial khusus yang mengeksplorasi warisan budaya dan identitas, serta menanyakan apa makna menjadi orang Australia pada tahun 2019.
Francesca Hung menjawab interkom dari rumah mewah enam tingkat di tepi air, di salah satu pinggiran kota Sydney yang paling eksklusif.
Perempuan berusia 24 tahun itu tinggal di Cremorne, North Shore Sydney, bersama orang tuanya, kakak laki-lakinya Josh dan anjing Charlie.
Hung mendapat gelar Miss Universe Australia pada bulan Juni dan pergi untuk bersaing di final Miss Universe dengan 93 wanita lain dari seluruh dunia di Thailand pada bulan Desember.

Francesca celebrating her brother Josh's birthday with her family. Source: Instagram: @francesca.hung
Ibu dari Hung adalah keturunan Irlandia, sementara orangtua ayahnya bermigrasi ke Australia dari Cina. Hung mengatakan bahwa darah campurannya telah berperan penting dalam membentuk dirinya menjadi seperti yang sekarang.
"Sebagai seorang anak, saya selalu merasa sedikit berbeda dengan yang lain," ujarnya.
"Saya tumbuh di komunitas yang sangat kebarat-baratan, jadi, di sekolah saya, saya adalah satu-satunya murid Asia."
"Saya belajar untuk benar-benar merasa aman dan percaya diri dengan diri saya sendiri, meski hal itu juga memunculkan tantangan dalam banyak hal."
Lahir dan dibesarkan di Sydney, ia ingat dulu teman-temannya menyebutnya sebagai "token Asian."

Francesca felt she was different to her peers growing up. Source: Instagram: @francesca.hung
"Selalu seperti itu, 'oh, kamu teman Asia-ku' ... 'kamu harus makan makanan Cina setiap saat', candaan tentang mata saya, atau 'ayahmu pasti kutu buku'."
Merasakan ada beberapa keraguan, sang ibu mendorong Hung dan saudara laki-lakinya untuk menerima warisan atau darah Cina mereka.
"Di sekolah mereka sangat sedikit orang Cina, jadi mereka agak malu tentang hal itu, dan saya ingin mereka merasa bangga akan hal itu," ujarnya.
Hung mengatakan bahwa menjadi wakil Australia di panggung Miss Universe merupakan salah satu momen paling membanggakan dalam hidupnya sejauh ini.

Francesca Hung as a child with her brother Josh. Source: SBS
Tapi insiden di belakang panggung, yang melibatkan video live Instagram, menambah kemasaman pengalaman sekali seumur hidup itu.
"Ada beberapa hari yang saya habiskan dengan menangis, saya tidak akan berbohong," aku Hung.
Dalam video tersebut, Hung, Miss USA Sarah Summers, dan Miss Colombia Valeria Morales, terdengar mendiskusikan hambatan bahasa yang dihadapi oleh beberapa kontestan saat pertemuan internasional.
Miss USA menguasai percakapan itu, berbicara tentang bagaimana Miss Vietnam H'Hen Nie "berpura-pura tahu banyak Bahasa Inggris" dan memberi kesan bahwa situasi itu pasti "membingungkan" bagi Miss Kamboja, Rern Sinat, karena ia juga tidak berbicara Bahasa Inggris.

Francesca Hung was dragged into a social media storm after an Instagram live video went viral. Source: Instagram
Dalam video itu, Hung setuju, "itu akan sangatlah sulit".
Ketiga wanita itu menghadapi kritik sengit secara online.
Mereka dituduh bersikap rasis, fanatik, dan dibanding-bandingkan dengan karakter dalam film 'Mean Girls' setelah beberapa orang menafsirkan percakapan itu merendahkan.
Hung meminta maaf pada saat itu dan menegaskan bahwa komentarnya tersebut muncul sebagai bentuk empati.
"Saya mengatakan bahwa kadang-kadang mereka mungkin merasa terisolasi karena saya sendiri merasa seperti itu, jadi saya berempati dengan mereka," ungkapnya.
"Yang paling menyakitkan adalah kenyataan bahwa saya pergi ke sana untuk menjadi advokat keragaman budaya tetapi hal itu hampir saja berbalik menyerang saya."
Keragaman dan kemauan bangsa Australia untuk menerima orang dari semua budaya adalah hal yang membuat Australia menjadi tempat yang istimewa untuk ditinggali, ujarnya.

Francesca Hung with fellow Miss Universe contestants from Cambodia, USA, Vietnam and Colombia. Source: Instagram: @francesca.hung
"Australia adalah wadah percampuran budaya dan saya mewakili Australia [di Miss Universe] adalah contohnya," katanya.
"Ketika saya berpikir tentang kakek nenek saya ... dari kedua orangtua saya ... Saya pikir mereka akan sangat bangga melihat keadaan sekarang dan berpikir, 'Saya sangat bersyukur datang ke Australia karena anak-anak kita telah berkembang dan memiliki kehidupan yang luar biasa di sini', dan itulah yang dapat dilakukan Australia bagi masyarakatnya.