Migran Baru ke Wilayah Regional untuk Dapatkan Kependudukan Tetap, menurut Rencana PM

Perdana Menteri Scott Morrison memotong jumlah migrasi tahunan sebanyak 30.000 dan memperkenalkan visa regional baru yang memaksa pekerja terampil ke pedalaman.

Immigration Cut

Immigration and population policies will be a key issue at this year's federal election Source: AAP

Para pekerja terampil akan dapat mengajukan permohonan untuk menjadi penduduk tetap jika mereka tinggal dan bekerja di wilayah regional selama tiga tahun, dalam upaya untuk memikat para pendatang keluar dari kota-kota besar.

Perdana Menteri Scott Morrison dan Menteri Imigrasi David Coleman menguraikan pendekatan baru untuk imigrasi ini pada hari Rabu, mengatakan bahwa populasi merupakan "komponen kunci" bagi perekonomian Australia.

"Populasi kita telah menjadi komponen kunci bagi pertumbuhan ekonomi kita, setara dengan populasi kita, yang jika tidak dikelola dengan baik, dapat menghambat pertumbuhan," kata Morrison.

Pemerintah akan menggunakan status penduduk permanen sebagai umpan untuk memastikan agar para pekerja terampil tinggal di wilayah regional Australia, dengan tingkat kepatuhan sebesar 99 persen dalam skema yang sudah ada.

Menurut Menteri Imigrasi, akan ada sebanyak 23.000 visa regional ekstra, yang mengharuskan para tenaga terampil untuk tinggal dan bekerja di wilayah regional Australia selama tiga tahun sebelum mereka dapat mengajukan permohonan menjadi penduduk tetap. 

Visa bagi mereka yang dinominasikan oleh atasannya akan berjumlah 9.000, sedangkan skema nominasi negara bagian dan wilayah akan berjumlah 14.000.

"Dengan menghubungkan persyaratan seseorang harus tinggal di wilayah regional selama tiga tahun untuk mengajukan kependudukan permanen mereka, kita akan melihat tingkat kepatuhan yang sangat, sangat tinggi dengan persyaratan itu," ujar Coleman.

"Karena jika orang tidak mematuhinya, mereka tidak akan mendapatkan status penduduk permanen dan mereka tidak akan diijinkan untuk menetap di Australia."
Sebelumnya, perdana menteri mempertahankan waktu saat keputusan untuk memangkas 30.000 kuota migrasi sebagai bagian dari meningkatnya imigrasi, meski hal ini terjadi beberapa hari setelah serangan teroris Christchurch.

Pria yang diduga pelaku dari serangan bersenjata hari Jumat itu dituduh menyimpan kebencian terhadap imigran Muslim, tetapi Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan mengecewakan bahwa insiden itu dikaitkan dengan pemotongan jumlah migrasinya.

"Ini tentang mengelola populasi, ini tentang investasi infrastruktur, ini tentang mengatasi kemacetan di jalanan kita," kata Morrison kepada Sunrise dari Seven, pada hari Rabu.

"Ini tentang memiliki program kohesi sosial ... yang lebih banyak berkaitan dengan menyatukan warga Australia."

Penerimaan migrasi tahunan negara ini dipotong sebanyak 30.000 kuota dalam upaya untuk meringankan tekanan populasi di beberapa ibu kota yang padat.

Mr Morrison mengatakan dirinya ingin para pekerja biasa di kota-kota besar untuk menghabiskan lebih sedikit waktu terjebak dalam lalu lintas, sambil membantu masyarakat pedesaan dan regional yang kesulitan untuk menyuntikkan kehidupan ke kota-kota mereka.

Ia membantah kekhawatiran tentang kemacetan yang didorong oleh rasisme, mengatakan para pandatang merupakan bagian penting dari tatanan sosial dan perekonomian Australia.

"Kami tidak akan teralihkan perhatiannya dari tugas yang ada untuk membuat kota-kota Australia menjadi tempat yang lebih baik untuk ditinggali," ujar Mr Morrison.

Baca selengkapnya di sini.

Share

Published

Presented by SBS Indonesian
Source: SBS News

Share this with family and friends


Follow SBS Indonesian

Download our apps
SBS Audio
SBS On Demand

Listen to our podcasts
Independent news and stories connecting you to life in Australia and Indonesian-speaking Australians.
Ease into the English language and Australian culture. We make learning English convenient, fun and practical.
Get the latest with our exclusive in-language podcasts on your favourite podcast apps.

Watch on SBS
SBS Indonesian News

SBS Indonesian News

Watch it onDemand