Warga Australia diperingatkan tentang risiko yang terkait dengan perjalanan ke Indonesia, khususnya Bali, setelah terjadinya sejumlah insiden.
Dalam pembaruan pada hari Jumat, situs web Smartraveller milik Departemen Luar Negeri dan Perdagangan mendesak para pelancong untuk "sangat berhati-hati" saat berlibur di destinasi populer tersebut.
Saran perjalanan tersebut menyoroti bahwa beberapa warga Australia telah tenggelam di pantai yang tidak dijaga "akibat gelombang laut yang besar dan rip current yang kuat".
Peringatan perjalanan itu juga memperingatkan agar tidak meninggalkan makanan dan minuman tanpa pengawasan karena maraknya kasus minuman yang dicampur dengan bahan kimia dan keracunan metanol, dengan beberapa kasus dilaporkan di Bali dan Lombok.
Imbauan perjalanan itu dikeluarkan hanya dua hari setelah seorang pria Sunshine Coast berusia 23 tahun, Byron Haddow, meninggal saat berlibur di Bali. Penyebab kematiannya tidak diketahui.
Dalam enam bulan terakhir, tiga warga Australia lainnya telah meninggal di Indonesia dalam insiden terkait air.
Situs Smartraveller juga mengeluarkan peringatan tentang buaya air asin, yang terdapat di sungai dan danau Indonesia.
Situs tersebut menghimbau warga Australia yang bepergian ke Indonesia untuk menghormati adat istiadat setempat, dengan menerbitkan daftar hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Situs tersebut mencakup pemeriksaan persyaratan visa dan paspor untuk memastikan bisa masuknya wisatawan, yang dilaporkan ditolak karena paspor mereka robek atau rusak karena air.