Sebuah komite parlemen yang meninjau pemilihan federal bulan Mei telah diberi informasi bahwa lebih dari 2,2 juta orang yang tinggal di Australia ditolak memilih karena mereka bukan warga negara.
Desainer grafis kelahiran Perancis, Sylvain Garcia, yang telah tinggal di Australia selama delapan tahun, telah mendesak komite urusan pemilihan untuk memutarbalikkan perubahan hukum yang dibuat pada 1981 yang membatasi hak untuk memilih bagi warga negara, bukan penduduk tetap.
"Saat ini, pada usia 29 tahun, saya merasa lebih Australia daripada Perancis," tulisnya dalam pengajuannya.
"Saya tahu banyak penduduk tetap merasakan hal yang sama dan saya tidak bisa tidak bertanya-tanya mengapa sejumlah banyak orang yang tinggal di Australia ini tidak dapat menjadi bagian dari keputusan yang dibuat untuk negara ini."
Mr Garcia mengutip angka-angka Biro Statistik Australia yang menunjukkan ada 2,2 juta penduduk tetap yang bukan warga negara.
Ia mendapati bahwa dampak terbesar ada di NSW dimana merupakan tempat tinggal dari 36 persen penduduk tetap Australia, dengan 34 persen lainnya di Victoria dan 11 persen di Queensland.
Beberapa orang Inggris yang tinggal secara permanen di Australia, yang bukan warga negara Australia, berhak memilih tetapi mereka harus sudah terdaftar sebelum 26 Januari 1984.
Mr Garcia berniat mengajukan permohonan kewarganegaraan tahun depan agar dapat memilih dalam pemilihan.
"Saya bekerja keras selama bertahun-tahun untuk tinggal di negara ini, untuk mengintegrasikan diri saya dengan masyarakat dan membantu mengembangkan negara yang indah ini secara positif."
Kritikan atas 'pemilihan lebih awal'
Penyelidikan ini akan melihat semua aspek dari pemilihan bulan Mei, termasuk gelombang besar pemilihan awal.
Dalam tiga minggu menjelang pemilihan pada 18 Mei, sebanyak 4,7 juta orang atau hampir sepertiga dari total pemilih memberikan suara mereka.
Pengacara konstitusional George Williams mengatakan peningkatan ini sangat signifikan hingga ikut mendefinisikan kembali periode kampanye.
"Hasilnya adalah proses pemilihan yang terdistorsi dimana banyak orang memilih wakil mereka berdasarkan informasi yang tidak lengkap," ungkap Profesor Williams dalam keterangannya.
Ia menyarankan untuk mempersingkat periode pra-jajak pendapat dari tiga menjadi dua minggu sejalan dengan New South Wales dan Victoria atau, dalam jangka panjang, memiliki beberapa hari pemilihan atau pemungutan suara online.