Angela Prajogo, 24, yang merupakan lulusan Le Cordon Bleu, menjadi finalis Young Chef of the Year 2025 yang diadakan oleh The Good Food. Chef yang berlatar kebudayaan Indonesia ini bekerja di salah satu restoran fine dining di Birregurra, Victoria.
Makanan yang Prajogo sajikan di sana bukanlah khas Indonesia. Namun, perjalanannya menjadi chef terinspirasi dari kebiasaan memasak bersama ibunya yang selalu memasak makanan Indonesia setiap hari. Kedua orang tuanya berasal dari Indonesia––ayahnya dari Bandung, Jawa Barat, dan ibunya dari Parakan, Jawa Tengah.
I grew up eating my mom's Indonesian food for my whole life until I moved out. It was a very big part of my upbringing and my influence.Angela Prajogo, chef
Prajogo, lahir di Singapura dan pindah ke Sydney pada usia 10 tahun, tumbuh dalam lingkungan kuliner yang beragam. Di rumah, ia dibesarkan dengan masakan Indonesia buatan ibunya, sementara di luar rumah, ia berkenalan dengan aneka kuliner lain.
Kepada SBS Indonesian, Prajogo mengatakan masakan Indonesia buatan ibunya seperti Rendang, Soto, dan Pempek menjadi bagian penting dari masa kecilnya. Hingga kini, ia tetap belajar resep-resep masakan khas Indonesia dari sang ibu. Dan setiap pulang ke Indonesia, Prajogo lebih memilih masakan keluarga dan jajanan kaki lima––seperti sate, mie ayam, dan bakso––ketimbang restoran mewah.
Ketika ditanya perbedaan memasak hidangan khas Indonesia dan hidangan khas Barat, Prajogo mengatakan memasak makanan Indonesia terasa lebih menyenangkan karena terkait kenangan atas keluarganya. Sementara itu, masakan Barat lebih ia kaitkan dengan pekerjaan karena pendekatannya lebih serius dan profesional.
Dengarkan podcast ini selengkapnya.



