'Itu Australia yang Sesungguhnya': Bagaimana Warga Berlatar Belakang Non-Bahasa Inggris Melihat Peran SBS

Robbie Gaspar and Lydia Santoso

Robbie Gaspar (L) and Lydia Santoso. Credit: SBS Indonesian

Bagaimana warga Australia yang berlatar belakang bukan bahasa Inggris melihat peran SBS?


Lydia Santoso lahir di Indonesia dan dibesarkan di Cessnock—wilayah pedesaan di Hunter Valley di New South Wales. Saat ini, pengacara ini menjabat sebagai pimpinan Australia-Indonesia Institute.

Robbie Gaspar tinggal di Perth dan berdarah Kroasia. Mantan pemain sepak bola ini adalah pemain Australia pertama yang bermain sepak bola di Indonesia secara profesional. Mr Gaspar aktif dalam dunia diplomasi olahraga dan saat ini menjabat sebagai presiden Indonesia Institute.
Keep supporting the minority communities because they need to have a voice and you are the only platform, really, that can showcase those voices. Their voices need to be heard as well.
Lydia Santoso, Chair of Australia-Indonesia Institute
Watching football and watching some great programs as well, you know, that multicultural aspect of Australia as well. It's a real Australia.
Robbie Gaspar, President of Indonesia Institute
Ms Santoso dan Mr Gaspar menyampaikan apa yang paling berkesan bagi mereka tentang SBS, dan bagaimana SBS berperan dalam masyarakat multikultural Australia.

Dengarkan podcast ini selengkapnya.


Dengarkan SBS Indonesian setiap hari Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu jam 3 sore.
Ikuti kami di Facebook dan Instagram, serta jangan lewatkan podcast kami.

Share
Follow SBS Indonesian

Download our apps
SBS Audio
SBS On Demand

Listen to our podcasts
Independent news and stories connecting you to life in Australia and Indonesian-speaking Australians.
Ease into the English language and Australian culture. We make learning English convenient, fun and practical.
Get the latest with our exclusive in-language podcasts on your favourite podcast apps.

Watch on SBS
SBS Indonesian News

SBS Indonesian News

Watch it onDemand
'Itu Australia yang Sesungguhnya': Bagaimana Warga Berlatar Belakang Non-Bahasa Inggris Melihat Peran SBS | SBS Indonesian