Kemerosotan ekonomi yang dipicu oleh krisis virus korona juga lebih berdampak buruk bagi wanita daripada pria.
Peneliti kebijakan publik di Institut Australia menemukan bahwa antara bulan Maret dan April, jumlah perempuan yang berkerja turun sebanyak 5,3 persen, sedangkan untuk laki-laki turun sebanyak 3,9 persen.




