Dapatkah kecerdasan buatan membawa harapan baru bagi pasangan yang menghadapi ketidaksuburan?

Scientist works during an IVF process

Scientist works during an IVF process - AP Photo/PA, Ben Birchall Source: AP / AP Photo

Seiring dengan transformasi kecerdasan buatan di dunia, para peneliti berharap tingkat keberhasilan IV-F akan lebih meningkatkan bagi orang-orang yang ingin memulai sebuah keluarga. Saat ini sekitar sepertiga wanita berhasil mempunyai bayi pada siklus IV-F pertama mereka.


Pada tahun 1990an Profesor David Gardner mengembangkan sistem penilaian embrio yang kita gunakan saat ini dan dia sekarang menjabat sebagai Direktur Ilmiah di Melbourne IV-F.

Saat itu, ahli embriologi hanya memeriksa satu gambar.
Kini perkembangan embrio difilmkan sebagai selang waktu, dengan A-I yang digunakan untuk menganalisis ribuan gambar.

 Para ahli juga menyelidiki apakah A-I dapat membantu mempersonalisasi pengobatan kesuburan, dengan menganalisis gen kita.


Dengarkan SBS Indonesian  setiap hari Senin, Rabu, Jumat dan Minggu jam 3 sore.
Ikuti kami di Facebook dan jangan lewatkan podcast kami.



Share
Follow SBS Indonesian

Download our apps
SBS Audio
SBS On Demand

Listen to our podcasts
Independent news and stories connecting you to life in Australia and Indonesian-speaking Australians.
Ease into the English language and Australian culture. We make learning English convenient, fun and practical.
Get the latest with our exclusive in-language podcasts on your favourite podcast apps.

Watch on SBS
SBS Indonesian News

SBS Indonesian News

Watch it onDemand