Protes mahasiswa besar-besaran di Yogyakarta yang dijuluki "Gejayan Memanggil" telah diadakan tetapi telah secara mencurigakan ditekan setelah gerakan itu menjadi sasaran berbagai serangan online - menuduh protes itu dikompromikan oleh kelompok radikal dan pengaruh politik.
Protes ini awalnya bertujuan untuk mengkritik pengesahan RKUHP dan Revisi UU KPK
Sejumlah serikat mahasiswa yang berpartisipasi dalam rapat umum tiba-tiba menarik diri setelah pertemuan antara badan eksekutif mahasiswa (BEM) dan rektor kampus mereka.
Beberapa kampus di Yogyakarta mengeluarkan surat edaran bahwa mereka tidak terlibat dan tidak mendukung tindakan yang diambil oleh siswa, pekerja dan masyarakat di Gejayan, Yogyakarta
Menanggapi peredaran surat edaran dari kampus, Humas Aliansi Rakyat Bergerak, Nailendra mengatakan bahwa dia menghormati keputusan kampus.
Dia juga menekankan bahwa gerakan Memanggil Gejayan tidak berafiliasi dengan kampus mana pun.
Menurut Nailendra, aksi Gejayan Memanggil merupakan inisiatif dari Aliansi Rakyat Bergerak yang terdiri dari mahasiswa, buruh, tani, jurnalis dan elemen sipil lainnya.
