Teater Boneka Indonesia Ini Gunakan Teknik Tradisi Jepang, Bawa Isu Kontemporer Keliling Dunia

ria papermoon.jpg

This Indonesian puppet theatre uses traditional Japanese techniques in making their puppets, and brings up contemporary issues to audiences all around the world. Credit: SBS Indonesian

Pertama kalinya tampil di Sydney Opera House, ini cerita dari pertunjukan kelompok teater boneka asal Indonesia, Papermoon Paper Theatre.


Kelompok teater boneka asal Yogyakarta, Indonesia, Papermoon Paper Theatre, tampil untuk pertama kalinya di Sydney Opera House selama akhir pekan lalu.

SBS Indonesian ikut hadir dalam salah satu sesi tertutupnya pada 5 Juni, yang mengundang beberapa komunitas di Sydney termasuk siswa sekolah dan pengajar.

Co-Artistic Director dari kelompok teater ini, Maria Tri Sulistyani—yang akrab dipanggil Ria—mengatakan bahwa sesi ini luar biasa mengingat, terutama di Indonesia, bukan menjadi kebiasaan untuk mendekatkan anak-anak sekolah dengan pertunjukan teater. Hal ini juga yang diakuinya menjadi kendala kelompok ini saat awal aktif di tahun 2006.

“Yang paling susah adalah meyakinkan orang untuk datang ke pertunjukannya di awal-awal," ujar Ria. Kini, mereka telah melakukan tur di lebih dari sepuluh negara di dunia.

Cerita yang mereka tampilkan kali ini, A Bucket of Bettles, muncul enam tahun lalu dari karya gambar Lunang Pramusesa, putra Ria yang juga menjadi salah satu pemain boneka dalam pertunjukan ini.
Ria mengatakan bahwa karya boneka mereka merupakan adaptasi dari teknik boneka tradisi Jepang, 'bunraku' dan 'kuruma ningyo'.

"Teater boneka itu tentang seni menghidupkan obyek," ujar Ria, menambahkan bahwa bahan apapun—seperti daun kering dan tas kresek/plastik—bisa dijadikan bahan pembuatannya.

SBS Indonesian juga berbincang dengan Penjabat Konsul Jenderal RI di Sydney, Andos Lumban Tobing, dan juga Head of Children, Family and Creative Learning dari Sydney Opera House, Tamara Harrison terkait dengan penampilan ini.

Papermoon
Indonesian Acting Consul General in Sydney, Andos Lumban Tobing (L) and Head of Children, Family and Creative Learning from Sydney Opera House, Tamara Harrison. Credit: SBS Indonesian
Dengarkan podcast ini selengkapnya.


Dengarkan SBS Indonesian setiap hari Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu jam 3 sore.
Ikuti kami di Facebook dan Instagram, serta jangan lewatkan podcast kami.

Share
Follow SBS Indonesian

Download our apps
SBS Audio
SBS On Demand

Listen to our podcasts
Independent news and stories connecting you to life in Australia and Indonesian-speaking Australians.
Ease into the English language and Australian culture. We make learning English convenient, fun and practical.
Get the latest with our exclusive in-language podcasts on your favourite podcast apps.

Watch on SBS
SBS Indonesian News

SBS Indonesian News

Watch it onDemand