Pendekar Muda Leonard Sondakh unfolds his missions as Indonesian Consul General in Australia

Indo 80th.jpeg

Indonesian Consul General Pendekar Muda Leonard Sondakh (L) at the Indonesia's 80th Independence Anniversary in Sydney. Credit: SBS Indonesian

The Indonesian Consul General in Sydney explained what his missions are as well as the meaning behind his unique name.


Since August 2025, Pendekar Muda Leonard Sondakh has served as the Indonesian Consul General in Sydney with a working territory covering Queensland, New South Wales and South Australia.

In an interview with SBS Indonesian, Consul General explained what the highlights and missions of the Indonesian representative in the current period. He highlighted the diversity of the Indonesian diaspora in Sydney and the concern regarding Australian Working Holiday Visa (WHV) holders.
Mr Sondakh said that the WHV needs to be “placed” properly—given the growing popularity of this type of visa for Indonesians—by socialising it especially to those who have already arrived in Australia.

He also explained the meaning behind his unique name.

Listen to the full conversation.

Listen to SBS Indonesian on Mondays, Wednesdays, Fridays and Sundays at 3pm.
Follow us on Facebook and Instagram, and don't miss our podcasts.

Nama saya Pendekar Muda

itu

karena kebetulan ayah saya

dulu Protokol Bung Karno. Jadi

Bung Karno, Presiden Bung Karno pada saat itu suka memberikan nama kepada

teman-temannya kalau punya anak, ya. Memang namanya ya aneh-aneh, ya.

Anak-anaknya Bung Karno juga nama-namanya kan Megawati, Sukmawati, Guntur,

Guru. Ayah saya kebagian dua anak yang diberi nama. Yang pertama Patriot Muda,

kakak saya. Ee, kemudian saya kebagian Pendekar Muda. Jadi, jadi kadang-kadang

orang pikir mungkin karena ayah saya suka baca Kho Ping Hoo atau buku silat ya. Tapi

enggak, tidak ada hubungannya gitu, Mbak.

Oke. Pak, tapi kalau dari nama sendiri kan harapannya kan doa itu Pak. Berarti

memang sudah diharapkan didoakan menjadi pendekar membela bangsa Indonesia Pak dan

kemudian sekarang harus membela di Australia. Begitu kah?

Betul, betul. Betul, sekarang puji syukur kepada Tuhan saya bisa, ada di Sydney.

Mungkin saya juga, diharapkan

untuk bisa menjadi pendekar atau berkorban atau memperjuangkan

kepentingan dari para warga negara Indonesia yang tinggal di Sydney. Kalau

dulu saya mungkin sempat menjadi tentara, Peacekeeping Force

ya. Saya pikir mungkin awalnya di situ saya mulai mengerti bahwa nama saya

Pendekar Muda mungkin disuruh latihan perang dulu ya. [tertawa] Itu aja. Heeh,

di Lebanon waktu itu. Jadi waktu itu memang, kita mau kirim pasukan ke Lebanon

tapi belum ada,

mereka pasukannya belum well equipped sebagai peace keeping. Jadi ditempatkan

tiga orang Kementerian Luar Negeri, dilatih, diberi pangkat di, disusupkan di

dalam untuk melatih sekaligus langsung turun ke lapangan di Lebanon. Ini

kesempatannya tahun 2007 sampai 2009. Itu waktu,

perang Israel-Lebanon berlangsung. Itu kita mulai ditempatkan di sana.

Bapak, dengan background itu, salah satunya, ataukah itu juga kemungkinan yang

kemudian dipilih nih--ada background sebagai peace keeper kemudian cocok bahwa

posisi ini kemudian untuk yang menjaga di Sydney begitu. Apakah itu yang dilihat

dari Kemenlu?

[tertawa] Kebetulan

penempatan pos saya sebelum ke Sydney adalah di Los Angeles. Jadi di Los Angeles

saya menjadi Konsul Protokol dan Konsuler yang membawahi, ee, warga negara

Indonesia yang jumlahnya dua kali di Sydney. Jadi sekitar seratus dua puluh

ribu. Heeh. Nah ini mungkin,

di... di Los Angeles mungkin pimpinan melihat saya bisa me-melaksanakan

pekerjaan dengan baik, cocok kira-kira makanya dicari tempat yang kira-kira

mirip-mirip ya, dengan Los Angeles. Ditawarkanlah Sydney. Kenapa saya terima?

Oh, karena saya tahu Sydney langitnya biru. [tertawa] Dan apa? Dan damai ya, di

Sydney. Mudah-mudahan damai, heeh. Warga negara Indonesia juga banyak dan tentunya

pasti baik hati dan tidak pernah sombong. Jadi saya sangat senang bisa melaksanakan

tugas di Sydney dan mudah-mudahan kita bisa bekerja sama dengan baik dengan warga

-negara Indonesia. -Ada pesan tidak Pak atau ada misi khusus

begitu untuk masa kepemimpinan yang ini begitu ya? Apa sebenarnya highlights atau

yang, PR yang harus dikerjakan begitu? Kalau kita bicara mengenai posisi Bapak

dalam hubungannya juga dengan Indonesia Australia dalam ranah kemasyarakatan yang,

yang praktis begitu Pak.

Jadi seperti diketahui bahwa

pemerintahan yang baru sekarang, ee, punya program Astacita, ya. Yang salah

satunya

mengenai, ee, perekonomian, ee, makan bersigi-- makan bergizi gratis, kemudian

ada investasi seperti Danantara, ee, kemudian juga, ee, perlindungan

warga negara Indonesia di luar negeri. Nah, ini mungkin fokus kami nanti selama

di Sydney. Di antaranya adalah itu, selain juga, ee, membina hubungan baik

dengan seluruh komunitas warga negara Indonesia di

Sydney. Dan sekitarnya, ee, yang ada di ba-bawah wilayah kerja KJRI

Sydney. Ya, mungkin, ee, untuk Australia terkait pelayanan

kekonsuleran

itu yang, ee, s-- menjadi heavy sekarang kan, ee, berkembang banyak working holiday

visa, ya. Nah, ini sangat diminati oleh warga negara kita. Ini mungkin yang perlu

diletakkan pada posisinya karena working holiday visa itu kan working holiday

visa. Jadi memang ada holiday-nya di sini. Ee, karena working orientasinya mencari

uang betul kan? Nah, jadi kadang-kadang, ee, mau tinggal bersama satu apart-- satu

tempat tinggal ber-berapa, bersepuluh ataupun mereka enggak melihat lagi. Jadi

ini sosialisasi yang perlu kita s-selalu sampaikan juga kepada mereka yang sudah

keburu datang di sini ya. Di samping nanti di, ee, Jakarta peminatnya yang sekarang

makin lama makin bertambah. Kalau gak salah dikasih kuota sekarang lima ribu.

Lima ribu untuk, aplikan ya. Ini juga tentunya diberikan informasi bahwa

working holiday visa ini tidak.. tidak sa-saja untuk working tapi juga sebenarnya

untuk holiday.Ini juga salah satu eh, apa e, mungkin tugas di dalam pelayanan

kekonsuleran dan keimigrasian. Tapi di sisi lain mungkin karena sekarang

Kementerian BUMN di Indonesia sekarang sudah ada Danantara. Jadi Danantara itu

adalah eh, semacam super holding yang seperti contohnya di

Singapura ada Temasek ya. Nah ini Danantara dibentuk tentunya untuk juga

selain melakukan investasi outbound juga inbound. Nah yang outbound ini mungkin

dari Kedutaan Besar Republik Indonesia [suara anak kecil di belakang] bersama

KBRI di Canberra akan diminta untuk membantu sekiranya nanti ada apa,

investasi-investasi outbound yang ke Australia ataupun sebaliknya dari

Australia yang akan melakukan investasi ke Indonesia. Ini agar dipertemukan dan juga

di, di apa namanya, dibantu. Ini kira-kira untuk bidang ekonominya.

Kemudian ada pesan-pesan juga tidak tentang karakter warga Indonesia yang

tinggal di sini?

Saya bisa melihat kerinduan mereka terhadap Indonesia

yang tentunya dengan pemerintahan yang baru ini agar Indonesia dapat eh, menjadi

suatu negara yang maju

dan kuat, eh dan juga menjauhi korupsi. Ini doa-doa yang disampaikan oleh

diaspora. Saya eh, melihat bahwa di, di KJRI kita punya fungsi namanya Penerangan

Sosial Budaya yang adalah eh, tugasnya adalah outreach. Outreach kepada semua

komunitas Indonesia di Sydney yang jumlahnya sekitar lima puluhan lebih. Lima

puluhan lebih, ada komunitas eh, Surau, Muhammadiyah, ada eh,

Cides, Australian Indonesian Association, kemudian banyak sekali. Nah ini kita perlu

outreach karena mereka punya banyak ide. Ide terhadap negara Indonesia. Walaupun

mereka sebenarnya sudah ada yang warga negara Australia tapi mereka tetap merasa

dan merindukan untuk melihat Indonesia maju. Nah ini hal-hal yang memang perlu

kami

apa--, identify dan kita tampung tentunya untuk kita sampaikan kepada pemerintah

kita di pusat. Agar mereka juga mengetahui bahwa

mungkin dari point of view dari mereka ini bisa lain daripada seperti yang

dilakukan oleh pemerintah sekarang. Jadi

ide-ide inilah yang saya lihat dari hasil bicara itu sangat-sangat bagus dan kita

tentu saja akan bisa menyampaikan

nanti kepada para pejabat kita yang ada di pusat.

END OF TRANSCRIPT

Share
Follow SBS Indonesian

Download our apps
SBS Audio
SBS On Demand

Listen to our podcasts
Independent news and stories connecting you to life in Australia and Indonesian-speaking Australians.
Ease into the English language and Australian culture. We make learning English convenient, fun and practical.
Get the latest with our exclusive in-language podcasts on your favourite podcast apps.

Watch on SBS
SBS Indonesian News

SBS Indonesian News

Watch it onDemand
Pendekar Muda Leonard Sondakh unfolds his missions as Indonesian Consul General in Australia | SBS Indonesian