Australia membatalkan sebanyak 57.440 visa pada tahun finansial yang lalu - lebih dari 900 diantaranya atas dasar karakter - menurut laporan dari Departemen Dalam Negeri.
Mereka yang dibatalkan visanya atas dasar karakter meliputi anggota geng motor terlarang, pengedar narkoba dan pelaku kejahatan seksual yang dianggap sebagai memiliki resiko.
Jumlah visa yang dibatalkan pada tahun 2017-2018 sedikit lebih banyak dari tahun sebelumnya yang sejumlah 57.161.
Departemen itu mengatakan bahwa ALO (Airline Liaison Officers / Pejabat Penghubung Maskapai) yang ditempatkan di berbagai bandara di luar negeri telah mencegah 205 penipu masuk ke Australia dan mencegah lebih dari 500 pelancong terbang ke Australia karena niat mereka beresiko, serta lebih dari 4.500 orang ditolak ijin imigrasinya setelah mereka mendarat di Australia.
Departemen menyebutkan bahwa bertambah banyaknya penolakan visa adalah karena "fokus yang lebih ketat atas integritas visa".
Jumlah imigran yang diterima oleh Australia jatuh ke jumlah terendah dalam sepuluh tahun terakhir di tahun lalu, di bawah 163.000. Departemen menyebutkan bahwa mempertahankan fokus yang kuat pada integritas adalah untuk "memastikan kualitas daripada kuantitas serta tidak menurunkan standar untuk mencapai batas kuota". Jumlah imigrasi permanen tahunan Australia sejak 2011 adalah sejumlah 190.000.