Pelancong dari luar negeri yang kembali ke Australia mulai tengah malam pada hari Sabtu 28 Maret, diharuskan menjalani karantina selama dua minggu di hotel-hotel di seluruh negera ini.
Sekitar 3000 orang diperkirakan tiba di Sydney pada hari Minggu akan diperiksa oleh pejabat kesehatan sebelum dibawa ke hotel oleh otoritas perbatasan.
Orang-orang itu tidak diizinkan meninggalkan kamar mereka.
"Mereka akan check-in, mereka bukan penjahat, mereka warga Australia yang layak pulang dan mereka akan menerima makanan dan kamar hotel, komunikasi," kata Komisaris Polisi NSW, Mick Fuller.
"Ini benar-benar adalah masa yang belum pernah terjadi sebelumnya ... kita akan memperlakukan orang-orang ini dengan hormat dan bermartabat, tetapi kita akan membutuhkan dukungan mereka dalam pengertian bahwa ini adalah tentang semua orang NSW."
'Do the Right Thing'
Premier New South Wales Gladys Berejiklian mendesak warga Australia yang kembali untuk bersabar sementara para pejabat meluncurkan langkah-langkah baru.
"Kami akan memulainya tengah malam. Polisi bertugas mengelola operasi, bersama dengan ADF dan pasukan perbatasan. Dan kami ingin memastikan bahwa kami menjaga komunitas kami aman dengan memastikan orang-orang mematuhi langkah-langkah isolasi yang ketat."
Dia meminta orang-orang untuk mematuhi langkah-langkah tersebut, atau mereka dapat menghadapi hukuman.
"Jadi saya katakan kepada para pelancong itu: Anda harus bersama kami dan melakukan hal yang benar.
"Saya tidak akan berpura-pura, ini adalah sistem yang terbaik. Saya tidak akan berpur-pura bahwa kita akan dapat memastikan setiap orang akan mematuhi aturan.
"Tetapi saya akan mengatakan bahwa seluruh pasukan polisi kami siap untuk tugas itu dan kami menantikan untuk bekerja dengan Border Force dan juga the Australian Defence Force, serta pihak berwenang lainnya yang terlibat, karena kami tahu bahwa dengan bekerja sama secara erat kami dapat menjaga komunitas kita aman. "
Denda, Hukuman Penjara
Wakil Kepala Petugas Kesehatan Paul Kelly mengatakan karantina ketat sangat diperlukan untuk memperlambat penyebaran COVID-19, dengan sebagian besar kasus disebabkan oleh infeksi yang didapat di luar negeri.
"Kekuatan hukum akan ada di sana untuk menghentikan orang meninggalkan hotel itu dan akan ada denda, bahkan penjara, tergantung pada negara bagian atau wilayah di mana kedatangan itu terjadi," katanya.
Dr Kelly mengatakan usia rata-rata lebih dari 3400 kasus di Australia adalah 48 - dan mendesak orang muda Australia untuk mengambil langkah-langkah menjaga jarak sosial dengan serius. Korban tewas di negara ini akibat virus adalah 14.
Tentara akan melakukan pemeriksaan, namun tidak memiliki kekuasaan untuk menangkap
The Australian Border Force mengatakan langkah-langkah karantina baru akan diberlakukan dengan ketat.
"Penumpang yang tiba melalui laut atau udara akan diangkut langsung ke fasilitas yang ditunjuk setelah imigrasi, bea cukai dan pemeriksaan kesehatan yang ditingkatkan," kata ABF dalam sebuah pernyataan.
"Setelah pembatasan ini diterapkan, keluarga dan teman-teman penumpang internasional yang datang tidak boleh mencoba untuk menyambut mereka atau menjemput mereka.
"Para penumpang tidak diperbolehkan berinteralksi dengan anggota komuitas."
Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan, sementara anggota militer akan mengawasi dan melakukan pemeriksaan kepatuhan mereka yang berada dalam pengasingan sendiri, para perwira tidak akan memiliki kekuasaan penangkapan.
"Anggota Australian Defence Force tidak berwenang sebagai petugas penegakan hukum, terkait penuntutan di negara bagian dan teritori," katanya, Jumat.
Negara Bagian Menanggung Biaya
Dalam menjelaskan alasan kepindahan tersebut, Morrison mengatakan dua pertiga dari kasus COVID-19 Australia yang telah dikonfirmasi telah dilacak hingga kedatangan baru-baru ini di luar negeri.
Dia mengatakan penurunan jumlah kedatangan di luar negeri telah melambat, membuat karantina wajib layak untuk dikelola untuk negara bagian dan teritori.
Biaya karantina akan dikelola oleh masing-masing negara bagian dan teritori, dengan Mr Morrison mengaku bahwa newgara b agian seperti NSW akan merasakan peukulan yang terberat a karena menerima kedatangan yang paling banyak dari para pelancong.
Pemerintah Victoria telah menyewa kamar hotel sekitar 2800 kamar dan telah menyiapkan 2200 lagi.
Antara 1000 dan 1500 orang diperkirakan akan dinaikkan bis ke kamar-kamar hotel di Melbourne, dimana polisi, sekuritas swasta dan ppersonel angkatan pertahanan akan memastikan mereka tinggal disana.
Menteri Kepolisian Victoria Lisa Neville mengatakan lebih dari 2600 pemeriksaan oleh polisi telah dilakukan untuk memastikan masyarakat mematuhi peraturannamin ia tidak mengatakan adanya denda yang diberikan.
Polsii New South Wales mengatakan mereka telah mendenda sorang pria yang melanggar perintah isol;asi diri pada hari Jumat. Denda bagi pelanggaran isolasi diri itu berdasarkan peraturan negara bagian Public Health Act dan dapat berupa denda di tempat sebesar $1000 bagi seseorang dan $5000 bagi bisnis.
'Fortress Tasmania'
Tasmania lebih ketat lagi.
Mulai tengah malam hari Minggu, pemerintah negara bagian akan mengkarantina semua pelancong yang tidak penting, termasuk warga Tasmania yang pulang ke rumah mereka, selama 14 hari.
Orang-orang yang datang dari negara bagian lain dan merapat di pelabuhan akan dimasukkan ke fasilitas yang dikelola oleh Communities Tasmania dan dijaga oleh polisi dengan bantuan p[ersonel dari pasukan pertahanan.
"Kami adalah negara bagian pulau, kami memiliki keuntungan namun kami perlu oarang-orang bekreja sama dengan kami," kaya Mr Gutwein.
"Fortress Tasmania atau Benteng Tasmania adalah yang kami inginkan."
Mereka yang melanggar pertauran karantina dan larangan berkumpul lebih dari 10 orang, akan didenda sampai $16,800.
"Jika Anda diminta untuk mengisolasi diri, maka Anda harus mengisolasi diri," demikian dikatana oleh Premier.
"Ini bukan main-mainan."