Warga di titik panas corona di Quensland ingin pesan multikultural yang lebih baik

Kasus virus corona telah terdeteksi di Logan, salah satu kawasan dengan penduduk paling beragam di Australia.

People line up to get COVID-19 tested at the Parklands Christian College in Logan, south of Brisbane, Wednesday, July 29, 2020. The school has been temporarily closed after an employee tested positive for COVID-19. (AAP Image/Dan Peled) NO ARCHIVING

People line up to get COVID-19 tested at the Parklands Christian College in Logan, south of Brisbane. Source: AAP

Tokoh masyarakat multikultural Queensland meminta pemerintah negara bagian untuk membantu mereka membuat pesan penting terkait virus corona tersedia dalam bahasa selain Inggris. 

Di kota Logan, selatan Brisbane, kecemasan meningkat setelah dua kasus COVID-19 terdeteksi di area itu.

Hampir seperempat penghuni kawasan itu berbicara bahasa selain Inggris di rumah.

Terjadi antrian panjang di luar klinik tes lokal pada hari Kamis, dimana sejumlah orang terpaksa menunggu hingga tujuh jam.
Elijah Buol, tokoh masyarakat Sudan Selatan di Logan adalah salah satu yang menunggu hasil tesnya.

Ia juga membawa anaknya untuk dites setelah sekolahnya ditutup karena wabah.

“Saya pikir untuk saya dan yang lainnya merasa cemas,” katanya pada SBS News.

“Apakah saya orang berikutnya? Apakah saya membawa virus? Apakah akan menyebar lagi, apakah kami akan mengalami pembatasan lagi?”
Parklands Christian College in Logan, south of Brisbane has been temporarily closed after an employee tested positive for COVID-19.
Parklands Christian College in Logan, south of Brisbane has been temporarily closed after an employee tested positive for COVID-19. Source: AAP
Buol ingin ada kerja sama yang lebih baik antara masyarakat multikultural dengan pemerintah negara bagian untuk memastikan semua kelompok bahasa dapat memahami anjuran kesehatan seputar virus.

“Tokoh masyarakat selalu ada untuk memberi informasi kepada anggota masyarakat, tapi terkadang tokoh masyarakat tidak punya sumber daya yang cukup untuk menyediakan informasi bagi masyarakat yang mereka layani,” kata Buol.

Logan adalah salah satu kota paling multikultural di Australia, dengan 35 persen penduduk lahir di luar negeri, dan 35 persen lainnya dengan orang tua migran.

Hampir seperempat penduduk Logan berbicara bahasa selain Inggris di rumah, dengan bahasa SAmoa, Mandarin dan Hindi yang paling umum selain Inggris. 

“Ada sekitar 217 budaya yang kami lihat,” kata Walikota Darren Power.

“Kelompok masyarakat Afrika dan Kamboja mungkin dua kelompok yang paling besar.”
Menteri Kesehatan Queensland Stephen Miles mengatakan otoritas kesehatan publik telah menerjemahkan anjuran kesehatan terakhir ke dalam sepuluh bahasa.

Kepala Pejabat Kesehatan Jeannette Young juga bertemu dengan tokoh masyarakat multikultural. 

“Kami ingin menjamin semua orang di Queensland, dimana pun mereka berada, komunitas apa mereka mengidentifikasi diri, kelompok bahasa yang mereka pakai, mereka tahu apa yang bisa mereka lakukan untuk menjaga diri mereka dan masyarakat tetap aman,” kata Miles.
Dewan Kota Logan juga memiliki layanan penerjemahan untuk penduduk yang mengalami kesulitan memahami anjuran kesehatan yang baru. 

Wabah virus corona di Victoria menyebar dari kawasan pemerintahan lokal dengan masyarakat beragam.

Tapi Power mengatakan ia optimistis wabah serupa tidak akan membesar di Queensland, dan ia yakin otoritas kesehatan bisa mengatasi wabah.
Ia memuji penduduk Logan yang telah datang untuk tes.

“Mereka telah berusaha keras untuk menghentikan penyebaran, saya gembira dengan usaha penduduk,” katanya.

“Tapi... kami telah diberitahu oleh Departemen Kesehatan Queensland kalau 48 jam mendatang akan menjadi yang kritis.”

Orang di Australia harus menjaga jarak setidaknya 1.5 meter satu sama lain. Ketahui pembatasan jumlah orang berkumpul di negara bagian Anda.

Jika Anda mengalami demam, atau gejala flu, tinggal di rumah dan atur tes dengan menghubungi dokter Anda atau hubungi Coronavirus Health Information Hotline di 1800 020 080.

Berita dan informasi tersedia dalam 63 bahasa di sbs.com.au/coronavirus


Share

Published

Updated

By Claudia Farhart, Naveen Razik
Presented by SBS Indonesian
Source: SBS

Share this with family and friends


Follow SBS Indonesian

Download our apps
SBS Audio
SBS On Demand

Listen to our podcasts
Independent news and stories connecting you to life in Australia and Indonesian-speaking Australians.
Ease into the English language and Australian culture. We make learning English convenient, fun and practical.
Get the latest with our exclusive in-language podcasts on your favourite podcast apps.

Watch on SBS
SBS Indonesian News

SBS Indonesian News

Watch it onDemand
Warga di titik panas corona di Quensland ingin pesan multikultural yang lebih baik | SBS Indonesian