Berbeda dengan pelaksanaan pada tahun 2019, Pemilu di NSW kali ini diadakan di satu lokasi yakni di Maroubra Junction Public School dengan 18 TPS (Tempat Pemungutan Suara).
Ketua Panwaslu (Panitia Pengawas Pemilu) Sydney, Endi Dharma, mengatakan langkah ini dilakukan sebagai proses perbaikan dari pelaksanaan Pemilu sebelumnya dimana sempat terjadi kekacauan.
"Alhamdullilah pada tahun ini kami sukses dan tidak ada temuan satu pun di tempat kami, khususnya Sydney," ujar Mr Dharma pada SBS Indonesian.
Meski demikian, Mr Dharma mengatakan bahwa animo masyarakat pemilih di NSW - dan secara internasional pada umumnya - pada Pemilu kali ini 'turun drastis' dibandingkan dengan sebelumnya, dengan menyebut adanya tiga pasangan calon presiden-wakil presiden sebagai kemungkinan penyebabnya.
Juliati Maria Umboh, Ketua Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Sydney - yang juga meliputi wilayah Queensland dan Australia Selatan selain New South Wales - secara tertulis menyampaikan bahwa jumlah total Daftar Pemilih Tetap (DPT) mencapai 14.126 orang, dengan tambahan surat suara cadangan sebesar 2% dari total DPT yang tersebar di tiga negara bagian tersebut.
Selain itu, terdapat 1.279 pemilih dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) dan Daftar Pemilih Khusus (DPK).
Menurut Mrs Umboh, diluar perhitungan suara melalui pos, tingkat partisipasi DPT di NSW diperkirakan mencapai sekitar 40%, Queensland mencapai 93% dan Australia Selatan mencapai 100% dengan seluruh kertas suara terpakai.
Penghitungan suara akan dilakukan pada tanggal 14 dan 15 Februari bertempat di Konsulat Jenderal RI, mengikuti jadwal nasional.
Dengarkan wawancara dengan Ketua Panwaslu Sydney, Endi Dharma, selengkapnya.