'Bangga dengan Pilihan': Bagaimana Pakaian Bekas Jadi Tren Gaya Hidup di Australia

Secondhand clothing store in Melbourne. By Anne Parisianne.jpg

Secondhand clothing store in Melbourne. Credit: SBS Indonesian/Anne Parisianne

Dari kesadaran lingkungan, nilai etika dalam berbelanja, hingga tekanan biaya hidup, begini pandangan pemilik toko dan penggemar barang bekas tentang fenomena barang bekas pakai di Australia.


Pakaian bekas kini menjadi tren gaya hidup yang semakin populer di Australia.

Menurut data Credence Research, pasar pakaian bekas di Australia diperkirakan tumbuh dari USD 578 juta pada tahun 2023 menjadi AUD 1,6 juta pada tahun 2032, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 11,88% dari 2024 hingga 2032.

Hal ini mencerminkan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang keberlanjutan lingkungan dan konsumsi bertanggung jawab. Namun, untuk sebagian masyarakat, tekanan biaya hidup turut berkontribusi pada fenomena ini.
Secondhand trend in Australia
Alifa Putri (L) and Rima Sundusita. Credit: Supplied/Alifa Putri/Rima Sundusita
SBS Indonesian mewawancarai Alifa Putri, pemilik toko pakaian bekas di Sydney, dan Rima Sundusita, yang merupakan warga Melbourne, untuk mendengar pandangan mereka mengenai tren ini.

Dengarkan podcast ini selengkapnya.


Dengarkan SBS Indonesian setiap hari Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu jam 3 sore.
Ikuti kami di Facebook dan Instagram, serta jangan lewatkan podcast kami.

Share
Follow SBS Indonesian

Download our apps
SBS Audio
SBS On Demand

Listen to our podcasts
Independent news and stories connecting you to life in Australia and Indonesian-speaking Australians.
Ease into the English language and Australian culture. We make learning English convenient, fun and practical.
Get the latest with our exclusive in-language podcasts on your favourite podcast apps.

Watch on SBS
SBS Indonesian News

SBS Indonesian News

Watch it onDemand
'Bangga dengan Pilihan': Bagaimana Pakaian Bekas Jadi Tren Gaya Hidup di Australia | SBS Indonesian