Pada tahun 2012, peneliti dan pengusaha Dr Vincent Candrawinata menciptakan teknologi untuk mengekstrak fenolic, senyawa antioksidan yang paling potent yang ada dalam buah apel, dengan hanya menggunakan air. Teknologi yang pertama kalinya ada di dunia tersebut membawanya pada kontrak senilai $5 juta dengan raksasa supermarket Australia, Woolworths, pada awal tahun 2020.
Kini, ia mengatakan dirinya merasa bangga bukan hanya karena mampu melakukan bisnis dengan salah satu retail terbesar di Australia tetapi juga karena telah berhasil mengembangkan kesepakatan bisnisnya menjadi lebih dari dua kali lipat. Area bisnisnya pun juga menantang, yakni industri perawatan kulit dan kosmetik yang dikenal sangat ketat persaingannya.
"Kabar baik ini bukan berarti buat saya sendiri aja lho," ujar Dr Candrawinata. "Setiap kali ada nama orang Indonesia yang bisa digaungkan di media di Australia, saya merasa bahwa kita berkontribusi.. bahwa orang Indonesia di perantauan itu juga oke-oke."
Dr Candrawinata mengatakan bahwa kuncitara (penguncian sementara) yang terjadi selama masa pandemi COVID-19 saat ini membawa keuntungan tersendiri baginya. "Tergantung bagaimana melihatnya," ujarnya kepada SBS Indonesian.
PhD lulusan dari University of Newcastle ini mengatakan pandemi membuatnya memiliki lebih banyak waktu untuk bisa kembali ke laboratorium guna meneliti dan mempertajam keefektivan produknya. Karena pandemi juga, Dr Candrawinata mengatakan ia harus melakukan beberapa perubahan operasional demi efektivitas usahanya, termasuk memindahkan pabrik dan semua prosesnya ke NSW.
Dengarkan wawancara selengkapnya di podcast SBS Indonesian.