Indigenous Data Network, yang merupakan jaringan tingkat nasional yang didirikan oleh antara lain Australian National University dan University of Melbourne, mengedepankan kedaulatan data pribumi, atau indigenous data sovereignty. Data pribumi atau indigenous data adalah segala macam pengetahuan atau informasi tentang masyarakat pribumi dan dapat mempengaruhi masyarakat pribumi.
Dalam kerjanya, jaringan Indigenous Data Network (IDN) juga sempat bekerja dengan peneliti dan seniman Indonesia, terutama dari segi kebudayaan dan sejarah, mengingat antara penduduk bangsa pertama di Australia Utara dan penduduk Nusantara, seperti bangsa Bugis dan Makassar, sempat terjalin hubungan perdagangan dan pertemanan yang beratus tahun lamanya.
SBS Siaran Bahasa Indonesia berbincang dengan Kristen Smith dari Indigenous Data Network dan Professor Muhlis Hadrawi dari Universitas Hasanuddin tentang kerjasama tersebut dan juga tentang kedaulatan data pribumi di Indonesia dan Australia.

Prof Muhlis Hadrawi (on the left) while visiting Nhulunbuy - NT Credit: Indigenous Data Network