Dua kelompok musik yang beranggotakan mahasiswa Indonesia, Lemes dan Soulcase, hadir sebagai pembuka acara SoundSekerta 2025 yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) Monash University pada 1 Oktober di Melbourne Town Hall.
Kelompok musik Lemes beranggotakan Theodore Elroy (penabuh drum), Owen Ainsley (penabuh perkusi), Nandrasrama Yogianto (penyanyi), Chelsea Mohede (penyanyi), Syifa Aulia (penyanyi), Judah Adisurya (gitaris), Julian Tjahja (gitaris), Jonathan Hendratno (pemain kibor), dan Amadeus Anggaraksa (pemain bas).
Kelompok musik Soulcase beranggotakan Ahmad Haekal (gitaris), Samodra Nugraha (pemain bas), M. Renaldo Titano (pianis), Galuh Valencia (penyanyi), Wisam Nugraha (penabuh drum), dan Rolan Nababan (gitaris).
Bagaimana kesan mereka membuka panggung bagi Tulus? Mengapa mereka memilih bermusik berbahasa Indonesia di Australia? Apa makna tampil di hadapan diaspora Indonesia bagi mereka? Dan bagaimana musik berperan menyatukan komunitas Indonesia di Melbourne?
Simak perbincangan SBS Indonesian dengan Chelsea Mohede dan Syifa Aulia dari Lemes, serta Galuh Valencia dan Samudra Nugraha dari Soulcase, untuk mengetahui lebih lanjut tentang perjalanan musikal mereka di tanah asing.