Ketika pemerintah Indonesia merancang Ibu Kota Nusantara (IKN), mereka terinspirasi untuk menjadikannya kota spons.
Setelah melakukan penelitian, mereka menemukan bahwa banyak pengetahuan dan bukti terkait konsep ini berasal dari Australia.
Oleh karena itu, delegasi pemerintah Indonesia berkunjung ke Monash University untuk berdiskusi dengan profesor tersebut.
Profesor Tony Wong asal Malaysia yang mengajar di Monash University, Australia, menjelaskan latar belakangnya dalam mengembangkan konsep kota sensitif air (water-sensitive city).
Monash team and the training participants are doing the field mentoring at Embung C, one of the case study sites for the Water Sensitive Cities training Credit: Dok. Humas Otorita IKN
Konsep ini menarik perhatian global, termasuk Singapura yang telah berhasil mengadopsinya, dan juga Tiongkok yang menerapkan konsep serupa dengan nama Sponge City.
Profesor Tony Wong dan timnya kini terlibat dalam proyek IKN dengan memberikan program pelatihan kepada 30 pemimpin masa depan. Program ini terdiri dari 12 modul yang mencakup berbagai aspek, mulai dari perencanaan kota, pengelolaan lingkungan, hingga desain infrastruktur.
The training participants, ADB team and Monash team take pictures together after mentoring at Joint Office Ministry of Public Works and NCA, Nusantara, Credit: Dok. Humas Otorita IKN