Memaknai Hari ANZAC dari Perspektif Indonesia

Agung Aksara, a Master of Film and Television student at the University of Melbourne. Private Collection.

Agung Aksara, a Master of Film and Television student at the University of Melbourne. Private Collection.

Setiap tanggal 25 April, Australia memperingati Anzac Day sebagai hari nasional untuk mengenang para prajurit yang gugur dalam perang, khususnya dalam pertempuran Gallipoli saat Perang Dunia Pertama. Anzac Day sering dikaitkan dengan nilai-nilai seperti "mateship". Namun, apakah nilai-nilai itu juga bisa kita temukan dalam budaya Indonesia?


"Yang membuat peringatan Anzac Day ini menarik adalah karena sebenarnya serangan militer di Gallipoli waktu itu adalah sebuah kegagalan dari segi historis," menurut Dr Charlotte Setijadi, dosen Asian Studies dari Asia Institute, Universitas Melbourne.


Sementara itu menurut Agung Aksara, "Di Indonesia kita punya istilah 'di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung'. Karena kita sudah di Australia, kita tidak bisa hidup sebagai orang Indonesia saja. Kita harus mengikuti budaya Australia, dan memperingati apa yang mereka peringati."




Dengarkan SBS Indonesian setiap hari Senin, Rabu, Jumat dan Minggu jam 3 sore.

Ikuti kami di Facebook dan Instagram, serta jangan lewatkan podcast kami.

Share
Follow SBS Indonesian

Download our apps
SBS Audio
SBS On Demand

Listen to our podcasts
Independent news and stories connecting you to life in Australia and Indonesian-speaking Australians.
Ease into the English language and Australian culture. We make learning English convenient, fun and practical.
Get the latest with our exclusive in-language podcasts on your favourite podcast apps.

Watch on SBS
SBS Indonesian News

SBS Indonesian News

Watch it onDemand
Memaknai Hari ANZAC dari Perspektif Indonesia | SBS Indonesian