Mengapa beberapa orang mengalami gangguan kognitif setelah sembuh dari COVID-19?

A patient who had severe Covid-19 is discharged from a hospital in Italy.

A patient who had severe Covid-19 is discharged from a hospital in Italy. Source: Getty / Marco Mantovani/Getty Images

Gangguan kognitif, atau 'kabut otak', adalah salah satu gejala utama COVID panjang. Dan jumlah orang mengalami kondisi yang melemahkan ini masih tidak diketahui.


Sebuah studi baru yang diterbitkan oleh Nature Medicine telah memeriksa beberapa biomarker, atau zat dalam darah kita, yang membantu mendiagnosis orang dengan COVID jangka panjang.

Mereka yang mengalami kondisi ini menyambut baik penelitian baru, karena mereka menderita penyakit yang sering digambarkan sebagai penyakit yang tidak terlihat.


Dengarkan SBS Indonesian setiap hari Senin, Rabu, Jumat dan Minggu am 3 sore.
Ikuti kami di Facebook dan jangan lewatkan podcast kami.

Share
Follow SBS Indonesian

Download our apps
SBS Audio
SBS On Demand

Listen to our podcasts
Independent news and stories connecting you to life in Australia and Indonesian-speaking Australians.
Ease into the English language and Australian culture. We make learning English convenient, fun and practical.
Get the latest with our exclusive in-language podcasts on your favourite podcast apps.

Watch on SBS
SBS Indonesian News

SBS Indonesian News

Watch it onDemand
Mengapa beberapa orang mengalami gangguan kognitif setelah sembuh dari COVID-19? | SBS Indonesian