Pengaruh Kesehatan Jiwa dan Disabilitas pada Perempuan Korban Kekerasan

Silhouette of sad and depressed woman sitting on the floor at home

The impact of mental health and disability on women experiencing violence Source: Moment RF / Kseniya Ovchinnikova/Getty Images

Ada hubungan yang sangat kompleks antara kondisi memiliki kelainan jiwa dan pengalaman kekerasan para perempuan.


PERINGATAN KONTEN: Podcast ini mengandung referensi tentang kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan seksual. 

Ada hubungan yang sangat kompleks di kalangan perempuan antara kondisi memiliki kelainan jiwa dengan mengalami kekerasan, seperti yang dijelaskan oleh ANROWS yaitu Australia’s National Research Organisation for Women’s Safety atau Badan Riset Nasional Australia Untuk Keamanan Perempuan dalam laporan tahun 2020 berjudul Violence Against Women and Mental Health, atau Kekerasan Terhadap Perempuan dan Kesehatan Jiwa.

Perempuan dengan disabilitas juga mengalami banyak tantangan dalam menghadapi masalah kekerasan seksual. Dalam pernyataan yang ditujukan ke SBS Indonesian, Patty Kinnersly dari Organisasi Our Watch yaitu Organisasi Australia yang memiliki fokus mencegah kekerasan terhadap perempuan, mengatakan bahwa 65 persen perempuan Australia dengan disabilitas telah mengalami kekerasan sejak usia 15 tahun.
Akhir tahun 2024 lalu, musibah menimpa keluarga Andreas Harsono, seorang aktivis Hak Asasi Manusia di Indonesia. Ia bercerita melalui blog nya bahwa adiknya, Susanna Harsono mengalami pelecehan seksual di rumah keluarga tersebut. Pelaku diduga juga melakukan hal yang sama pada perawat keluarga yang tugasnya merawat ibu Andreas dan Susanna yang menderita demensia. 

Susanna, yang menderita skizofrenia paranoid, begitu terguncang jiwanya selepas kejadian tersebut hingga mengurung diri, hampir tidak makan dan minum sama sekali dan akhirnya meninggal dunia beberapa  minggu setelah kejadian pelecehan tersebut. Pelakunya dikenal oleh keluarga.

LBH Jentera.jpg
Lawyer at a legal aid organisation LBH Jentera Jember, Fitriyah Fajarwati. Credit: Supplied/Fitriyah Fajarwati

Fitriyah Fajarwati, pengacara dari LBH Jentera Jember yang membantu menangani kasus ini, mengatakan bahwa awalnya ada beberapa kesulitan dalam penanganan kasus ini, termasuk penolakan perawat yang juga menjadi korban dan saksi mata untuk memberikan kesaksian. 

Komisioner Komnas Perempuan Sri Agustini menyatakan bahwa kasus ini termasuk kasus femisida, yaitu pengambilan nyawa perempuan yang didasari ketidakadilan gender. 

Apabila anda atau kenalan anda terdampak kekerasan dalam rumah tangga, hubungi  1800RESPECT lewat nomor 1800 737 732 atau kunjungi 1800RESPECT.org.au. Dalam keadaan darurat, hubungi 000.


Dengarkan SBS Indonesian setiap hari Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu jam 3 sore.
Ikuti kami di Facebook dan Instagram, serta jangan lewatkan podcast kami.

Share
Follow SBS Indonesian

Download our apps
SBS Audio
SBS On Demand

Listen to our podcasts
Independent news and stories connecting you to life in Australia and Indonesian-speaking Australians.
Ease into the English language and Australian culture. We make learning English convenient, fun and practical.
Get the latest with our exclusive in-language podcasts on your favourite podcast apps.

Watch on SBS
SBS Indonesian News

SBS Indonesian News

Watch it onDemand
Pengaruh Kesehatan Jiwa dan Disabilitas pada Perempuan Korban Kekerasan | SBS Indonesian