Some students in Indonesia have had little access to the technology and supporting infrastructure needed for effective on-line learning. Source: Photo by by Collin Key/Creative Commons
Di Indonesia, perpindahan ke pembelajaran online hanya meningkatkan kerugian sebagian siswa. Peneliti dari SMERU, Dr Shintia Revina menjelaskan mengapa kebijakan Pemerintah yang ‘satu ukuran untuk semua’ itu mengabaikan masalah akses yang penting itu dan bagaimana hal tersebut telah merusak masa depan jangka pendek dan jangka panjang banyak anak muda Indonesia.Dengarkan SBS Indonesian setiap hari Senin, Rabu, Jumat dan Minggu jam 3 sore. Dan Anda dapat mengikuti perkembangan informasi terbaru tentang virus corona dalam bahasa Anda di sbs.com.au/coronavirus