Program Bahasa Indonesia mengundang Konsul Jenderal Republik Indonesia untuk Victoria dan Tasmania dan Dr Taufiq Tanasaldy, Dosen Senior Studi Asia dan Indonesia, di Sekolah Humaniora di Fakultas Seni, Hukum, dan Pendidikan untuk membahas masalah tersebut.
Mereka berdua mengakui dan setuju bahwa meskipun keputusan untuk menutup pengajaran bahasa Indonesia adalah hak prerogatif Universitas Tasmania, semua pemangku kepentingan harus berusaha sekuat tenaga untuk mencegah hal itu terjadi. Mereka percaya bahwa belajar bahasa adalah investasi jangka panjang tetapi orang sering tidak dapat melihat manfaat jangka panjang yang sangat berharga itu.