Migran Terampil Harus Habiskan 'Setidaknya Beberapa Tahun' di Regional Australia Menurut Rencana Kependudukan Morrison

Menteri Kependudukan yang baru Alan Tudge mengatakan hingga 45 persen imigran tetap dapat dialihkan ke jenis visa yang mengharuskan mereka untuk menghabiskan "setidaknya beberapa tahun" di wilayah regional, atau negara bagian kecil seperti Australia Selatan.

New visa conditions to force migrants to settle in regions under PM's population plan

New visa conditions to force migrants to settle in regions under PM's population plan Source: Getty Images

Pemerintahan Morrison telah menjanjikan reformasi visa yang akan memaksa sebagian besar dari 190.000 migran permanen yang diterima Australia setiap tahunnya untuk menghabiskan "setidaknya beberapa tahun" di wilayah regional sebelum mereka dapat pindah ke kota seperti Sydney atau Melbourne.

Langkah ini, yang didukung oleh pihak Nasional dan kelompok-kelompok lobi utama seperti Federasi Petani, merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengatasi pertumbuhan penduduk di ibukota-ibukota yang padat di negeri ini, sementara merangsang daerah-daerah regional yang sangat membutuhkan lebih banyak tenaga kerja.

Menteri "pendobrak kesesakan" untuk kependudukan dan perkotaan pemerintahan Morrison yang baru ditunjuk, Alan Tudge, mengumumkan rencana ini dalam sebuah pidato di Melbourne pada hari Selasa.
Visa-visa regional yang ada saat ini hanya mengalihkan sekitar 5.000 dari penerimaan permanen tahunan, yang dibatasi sebanyak 190.000 tempat.

Sistem baru ini akan jauh lebih ambisius dan dapat memaksa hampir setengah dari aliran migrasi untuk menetap di wilayah regional dan beberapa negara bagian yang lebih kecil.

Mr Tudge mengatakan kebijakan itu tidak akan berdampak bagi 25 persen migran yang masuk dengan menggunakan visa yang disponsori pengusaha - dimana perusahaan tertentu memberikan jaminan atas migran tersebut - atau bagi sekitar 30 persen yang datang dengan menggunakan visa reuni keluarga.

“Tetapi sekitar 45 persen dari visa kita tidak terlekat dengan lokasi geografis seperti itu, dan oleh karena itu ada peluang untuk memberikan insentif dan dorongan untuk tinggal di tempat lain,” ujar Mr Tudge.

Visa-visa ini akan mengharuskan para migran tinggal di luar kota-kota besar untuk "setidaknya beberapa tahun", ungkapnya, menggunakan "kombinasi dorongan dan beberapa persyaratan".

Usulan pemerintah ini berkaitan dengan visa tenaga terampil, tetapi Mr Tudge mengatakan bahwa ada juga pembicaraan terkait dengan pemindahan lebih banyak pengungsi kemanusiaan ke daerah pedesaan.
Prime Minister Scott Morrison.
Prime Minister Scott Morrison. Source: AAP
Penegakan peraturan dipertanyakan

Menteri tidak akan menyebutkan hukuman apa yang mungkin berlaku bagi para migran yang melanggar ketentuan, atau berapa lama ketentuan ini akan diberlakukan.

"Hampir setiap visa memiliki beberapa persyaratan yang melekat dengan visa tersebut," ujarnya, mengisyaratkan lebih banyak rincian akan disampaikan dalam "beberapa bulan" mendatang.

Mantan kepala Australian Border Force, Roman Quadvlieg, mempertanyakan bagaimana kebijakan tersebut akan ditegakkan.

Mr Quadvlieg, yang dipecat pada bulan Maret karena berkelakuan buruk dan sejak itu lantang mengkritik langkah pemerintah di ruang migrasi, mengatakan bahwa tidak mungkin untuk "menjaga" aturan visa tanpa "sumber daya substansial".

Border Force adalah badan yang melakukan penegakan aturan-aturan visa yang ada saat ini.
Para migran di pedalaman

Sudah ada beberapa jenis visa yang dirancang untuk membawa para pendatang daerah-daerah regional, tetapi data dari Kementerian Dalam Negeri menunjukkan bahwa satu dari 10 orang yang datang menggunakan sistem ini memilih untuk pergi ke kota dalam waktu 18 bulan.

Australia menerima sebanyak 4.766 pekerja terampil di daerah regional pada tahun 2016-2017, tetapi hampir setengah dari jumlah itu menetap di Perth. Pada bulan November pemerintah kemudian menghapus Perth sebagai tujuan "regional", tetapi Darwin, Adelaide, Canberra, dan Hobart tetap memenuhi syarat.
Minister for Human Services Alan Tudge.
Minister for Human Services Alan Tudge. Source: AAP
Sesuai dengan beberapa langkah kependudukan lainnya, Canberra akan bekerja sama dengan negara bagian untuk menerapkan perencanaan infrastruktur baru dan kontrol populasi penduduk untuk mengais kembali sebagian dari sebanyak 25 miliar dolar aktivitas perekonomian yang hilang akibat kemacetan kota.

Kolam uang Federal sebesar 1 miliar dolar, yang disebut pemerintah sebagai 'dana pendobrak kemacetan', akan dibentuk untuk memperbaiki "hotspot" lalu lintas lokal.

Selengkapnya baca di sini.

Share

Published

Updated

By James Elton-Pym
Presented by Tia Ardha

Share this with family and friends


Follow SBS Indonesian

Download our apps
SBS Audio
SBS On Demand

Listen to our podcasts
Independent news and stories connecting you to life in Australia and Indonesian-speaking Australians.
Ease into the English language and Australian culture. We make learning English convenient, fun and practical.
Get the latest with our exclusive in-language podcasts on your favourite podcast apps.

Watch on SBS
SBS Indonesian News

SBS Indonesian News

Watch it onDemand