Sebagai seorang psikolog, dosen dan peneliti di Departemen Psikologi Universitas Airlangga, tekanan atau stress itu tidak asing bagi Margaretha ya yang saat ini juga sedang menyelesaikan PhD-nya di Universitas Melbourne. Untuk menjaga keseimbangan pikirannya, dia mencoba mempelajari Taoisme yang merupakan bidang studi yang benar-benar baru untuknya. Namun yang mengejutkannya, perhatian terhadap Taoisme yang secara kebetulan itu justru membuka baginya pendekatan baru dalam menangani kesehatan mental.
Apa hubungan antara neuroplastisitas, Taoisme, dan kesehatan mental?

Margaretha (centre) and her team at the launch of ‘Study App for children with autism (MIKA)’ at the Australian Alumni Dinner in 2019. (Supplied).
Ada pepatah yang mengatakan bahwa ketika kita tidak dapat menyelesaikan masalah kita, tidak peduli seberapa keras kita berusaha, mungkin karena kita tidak mencari solusi atau jawaban di tempat yang tepat. Atau terkadang melakukan sesuatu yang lain juga dapat membantu kita keluar dari tekanan yang sedang dialami dan menemukan solusi atau jawaban yang kita cari.
Share