Dikenal sebagai "Ratu Laksa" asal Darwin, Amye Un ternyata tidak hanya pandai meramu bumbu dan bahan untuk menjadikannya masakan yang lezat. Jauh dari dunia dapur, wanita yang lahir di desa kecil di Pulau Timor 62 tahun yang lalu itu juga pandai merangkai kata kala berkampanye untuk mengumpulkan dukungan politik.
Berbicara pada SBS Indonesian di tahun 2019, Amye Un yang kala itu viral karena video kritikan politiknya di sosial media mengatakan bahwa ia mempertimbangkan untuk maju ke dunia politik agar dapat melakukan suatu perubahan yang nyata. Jauh dari kampung halamannya, Amye Un bertekad untuk masuk ke dunia politik Australia sebagai bentuk terima kasih kepada negeri yang telah memberinya kebebasan dalam hidup.
Amye Un pun mewujudkan tekadnya. Ia maju sebagai independen dalam Pemilu Territory 2020.
Meski harus menelan pil pahit kekalahan dan banyak dikritik karena "broken English"-nya, Amye Un mengatakan bahwa hasil ini tidak sepenuhnya tak terduga karena dirinya masih sangat baru dalam dunia politik Australia dan dapat belajar banyak hal.
Tidak berhenti sampai di situ, Amye juga maju menantang lawan politiknya untuk kursi Lord Mayor Darwin 2021 pada bulan Agustus. Amye mengatakan dirinya ingin agar Darwin, yang menjadi rumahnya selama lebih dari 30 tahun terakhir, memikat para turis dan investor.
Tetapi hasilnya pun tidak seperti yang ia harapkan. Amye harus mengaku kalah dengan walikota yang menjabat, Kon Vatskalis. Meski demikian ia mengatakan dirinya tetap mau bekerja sama dengan walikota terpilih, demi perbaikan kota Darwin yang ia sebut "kotor sekali dengan bau kencing dimana-mana".

Amye Un campaign for Darwin's Lord Mayor 2021. Source: Courtesy of Amye Un
Dengarkan wawancara lengkap SBS Indonesian dengan Amye Un di podcast.
Perjalanan politik Amye Un terdokumentasikan dalam film
Perjuangan Amye Un untuk mencoba meraih kursi melalui pemilu Territory tahun 2020 terekam dalam sebuah film dokumenter. Caro Macdonald, sutradara film yang juga asal Darwin, membuat film ini setelah ia menjadi salah satu pemenang pitching competition yang diadakan oleh Screen Australia dan Al Jazeera English Witness di tahun 2020.
Ketika ditanya mengapa Amye Un menarik sebagai subyek untuk proyek film dokumenternya, Caro mengatakan bahwa kisah Amye di dunia politik merupakan cara yang sangat baik untuk merenungkan siapa yang kita inginkan menjadi wakil kita dalam politik dan bagaimana sistem demokrasi kita berfungsi dari perspektif representasi.