Krisis Keterjangkauan persewaan rumah Australia

For lease sign

Long thin for lease sign with a leased sticker over it in front of a property Source: iStockphoto / Douglas Cliff/Getty Images

Australia berada dalam krisis keterjangkauan sewa terburuk dalam 17 tahun terakhir, dengan melonjaknya harga sewa melebihi pertumbuhan pendapatan yang berdampak pada jutaan orang.


Kondisi keterjangkauan sewa di Australia kini menjadi masalah mendesak yang mempengaruhi jutaan orang, mencapai titik terburuknya setidaknya dalam 17 tahun, menurut Indeks Keterjangkauan Sewa PropTrack yang baru diluncurkan oleh REA Group.

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa sejak pandemi, lonjakan harga sewa telah jauh melampaui pertumbuhan upah.

Kesenjangan yang melebar ini berarti bahwa rumah tangga dengan pendapatan rata-rata nasional, yaitu sekitar $111.000 per tahun, kini hanya mampu menyewa 39% dari properti yang diiklankan, dengan asumsi mereka menghabiskan 25% pendapatan untuk perumahan.

Angka ini merupakan jumlah properti terkecil yang terjangkau oleh rumah tangga berpendapatan rata-rata sejak tahun 2008. Krisis ini paling parah melanda New South Wales, Tasmania, dan Queensland, dengan rumah tangga berpendapatan rata-rata di NSW hanya mampu membeli 28% sewa yang tersedia, dan bagi kelompok berpenghasilan rendah ($49.000 per tahun), menemukan sewa yang terjangkau hampir mustahil.
Lease Agreement
Lease Agreement Credit: teekid/Getty Images
Ekonom senior PropTrack, Angus Moore, menekankan perlunya dukungan mendesak seperti Commonwealth Rent Assistance, meskipun solusi mendasar memerlukan peningkatan pasokan.

Penyebab utama memburuknya keterjangkauan sewa adalah kelangkaan properti sewaan. Lowongan sewa yang sangat rendah di seluruh negeri memberikan tekanan besar pada harga, menyebabkan median harga sewa yang diiklankan secara nasional melonjak 38% sejak sebelum pandemi.

Untuk mengatasi tantangan ini secara jangka panjang, laporan PropTrack menyimpulkan bahwa satu-satunya cara adalah dengan meningkatkan pasokan properti sewaan—yaitu, membangun lebih banyak rumah di tempat yang diinginkan orang. Meskipun pemerintah memiliki target ambisius untuk membangun 1,2 juta rumah dalam lima tahun, PropTrack memperingatkan bahwa pada laju pembangunan saat ini, target tersebut tidak akan tercapai.

Sementara tindakan segera dan dukungan seperti bantuan sewa sangat penting, Michael Fotheringham dari Australian Housing and Urban Research Institute menekankan bahwa meskipun tidak ada solusi tunggal, masalah tunawisma dan keterjangkauan di negara ini memerlukan tindakan yang sangat serius dan mendesak.

Dengarkan SBS Indonesian setiap hari Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu jam 3 sore.
Ikuti kami di Facebook dan Instagram, serta jangan lewatkan podcast kami.

Share
Follow SBS Indonesian

Download our apps
SBS Audio
SBS On Demand

Listen to our podcasts
Independent news and stories connecting you to life in Australia and Indonesian-speaking Australians.
Ease into the English language and Australian culture. We make learning English convenient, fun and practical.
Get the latest with our exclusive in-language podcasts on your favourite podcast apps.

Watch on SBS
SBS Indonesian News

SBS Indonesian News

Watch it onDemand