Ada laporan bahwa pejabat China telah menguraikan daftar keluhan terhadap Australia dan menuntut Australia mengambil tindakan untuk berusaha memperbaiki hubungan kedua negara itu.
Di antara keluhan tersebut adalah larangan teknologi Huawei, undang-undang campur tangan asing yang diyakini menargetkan China, dan seruan untuk penyelidikan independen tentang asal-usul COVID-19.
Daftar itu juga mengacu pada dukungan Australia terhadap sikap Amerika Serikat terhadap China, kecaman publik Australia atas catatan hak asasi manusia China di Xinjiang, Hong Kong dan Taiwan, dan anggota parlemen yang secara terbuka mengkritik China.
Dilaporkan di surat kabar Nine Entertainment, seorang pejabat dari kedutaan besar China di Canberra berkata, "Jika Anda menjadikan China sebagai musuh, maka China akan menjadi musuh Anda."
Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan Australia bebas untuk membentuk hubungan independen dan membela hak asasi manusia.
Namun Australia menolak meminta maaf kepada China setelah dituduh meracuni hubungan kedua negara. Perdana Menteri Scott Morrison menolak klaim Australia bertanggung jawab atas meningkatnya ketegangan, dan mengatakan bahwa Australia akan selalu mengutamakan kepentingan nasionalnya sendiri.