Masalah Imigrasi Australia di tahun 2019

Fiisayaasha qoysaska

Source: iStockphoto

2019 menandai tahun perubahan kebijakan imigrasi Australia.


Dimulai dengan Undang-undang medevac yang kontroversial, atau, undang-undang evakuasi medis yang disahkan pada bulan Februari.

UU itu memberi dokter lebih banyak kekuasaan untuk memutuskan apakah pencari suaka dan pengungsi yang sakit di pusat penahanan Pulau Manus dan Nauru harus dibawa ke Australia untuk perawatan medis.

Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan undang-undang yang bertentangan dengan keinginan pemerintah itu, akan melemahkan keamanan perbatasan dan mendorong lebih banyak orang untuk mencoba datang ke Australia dengan kapal.

Undang-undang itu, kini telah dicabut pada bulan Desember setelah disetujui dengan suara bulat dalam sebuah pemungutan suara.

 

Undang-undang imigrasi baru lainnya selama 2019 adalah untuk mendorong lebih banyak migran menetap di daerah regional, untuk meningkatkan pertumbuhan di kota-kota dan dengan harapan akan mengurangi kemacetan di kota-kota besar.

Dua visa terampil baru ditawarkan, yang mengharuskan migran terampil untuk hidup dan bekerja secara regional selama tiga tahun sebelum mendapatkan akses ke tempat tinggal permanen.

Ini termasuk visa regional terampil yang disponsori oleh majikan, serta visa pekerja yang terampil sementara regional, yang diperuntukkan bagi orang-orang yang dicalonkan oleh pemerintah negara bagian atau teritori atau disponsori oleh anggota keluarga yang memenuhi syarat untuk tinggal dan bekerja di daerah regional Australia.

Setiap kota di Australia - kecuali Sydney, Melbourne dan Brisbane - sekarang diklasifikasikan sebagai "regional" untuk keperluan visa itu.

 

Jumlah migran yang diberi ijin tinggal permanen tahun ini turun ke level terendah dalam satu dekade.

Sekitar 160.000 visa diberikan di bawah program migrasi permanen pada 2018-19-itu hampir 30.000 lebih sedikit dari batas migrasi tahunan 190.000.

Pemerintah sekarang membatasi migrasi permanen menjadi 160.000 selama empat tahun ke depan.

 

Populasi Australia, sekarang sekitar 25,5 juta orang, diperkirakan akan meningkat menjadi 40 juta pada tahun 2049.

dan


Share
Follow SBS Indonesian

Download our apps
SBS Audio
SBS On Demand

Listen to our podcasts
Independent news and stories connecting you to life in Australia and Indonesian-speaking Australians.
Ease into the English language and Australian culture. We make learning English convenient, fun and practical.
Get the latest with our exclusive in-language podcasts on your favourite podcast apps.

Watch on SBS
SBS Indonesian News

SBS Indonesian News

Watch it onDemand