Budaya: Bukan Salju tapi Pasir - Mengintip Kemeriahan Natal di Australia

Man dressed as Santa Claus sitting by Christmas tree on beach, rear view

Santa Claus sitting by Christmas tree on beach Source: Getty / Getty Images/Bec Parsons

Bagi sebagian besar penduduk dunia, Natal identik dengan salju putih, api unggun, dan pakaian hangat. Namun berbeda dengan situasi di Australia.


Di Australia, perayaan Hari Natal 25 Desember, jatuh di puncak musim panas.
Oleh sebab itu warga Australia merayakan Natal bukanlah dilengkapi dengan salju melainkan dengan butiran pasir putih dan gelombang panas yang menyengat.

Inilah potret keunikan Natal di "Down Under" yang memadukan warisan sejarah dengan adaptasi iklim yang santai.

Dari Tradisi Inggris ke Adaptasi Lokal

Sejarah Natal di Australia dimulai pada tahun 1788. Para pemukim Inggris yang tiba di Sydney Cove mencoba membawa tradisi musim dingin mereka ke tanah baru. Namun, kenyataan berkata lain; mereka disambut suhu ekstrem di atas 30°C.

Karena tidak ada pohon cemara, mereka menggunakan Christmas Bush, tanaman asli Australia berbunga merah terang, sebagai pengganti pohon Natal. Hingga kini, bunga ini tetap menjadi simbol abadi Natal Australia di atas meja makan.

Evolusi Menu: Dari Kalkun ke Seafood

Warga Australia pada jaman dahulu memaksakan diri menyantap kalkun panggang panas dan puding plum yang berat di tengah cuaca 40°C.
Namun, pada era 1960-an dan 70-an, budaya mulai bergeser. Lahirlah tradisi "Christmas Barbie" (Barbekyu).

Kini, ritual utama dimulai dengan "Prawn Run"—antrean panjang di pasar ikan sejak jam 3 pagi demi mendapatkan udang segar.
Close-up of a plate with salad and prawns held in the hand of a teenage girl who brings it to the Christmas table. Behind you see the bokeh of the Christmas tree lights
Source: Moment RF / Sol de Zuasnabar Brebbia/Getty Images
Menu Natal kini didominasi oleh hidangan laut dingin seperti udang macan dan tiram, serta ditutup dengan Pavlova, hidangan penutup meringue ringan dengan buah tropis seperti markisa dan mangga.

Kriket Halaman Belakang dan Sinterklas di Pantai

Perayaan Natal Australia tidak lengkap tanpa Backyard Cricket (Kriket di Halaman Belakang). Dengan aturan unik—seperti "out" jika bola melewati pagar tetangga—permainan ini menyatukan keluarga dalam tawa.
Selain di rumah, pantai menjadi pusat keramaian. Di pantai-pantai terkenal seperti Pantai Bondi, bukan hal aneh melihat Sinterklas menukar jubah bulunya dengan celana pendek papan seluncur, mendayung kayak di tengah deburan ombak.

Nyanyian di Bawah Rasi Bintang Southern Cross

Saat malam tiba, ribuan orang berkumpul di taman untuk tradisi "Carols by Candlelight". Di bawah langit malam yang hangat dan rasi bintang Southern Cross, mereka menyanyikan lagu Natal yang liriknya telah diadaptasi. Bukannya kereta yang ditarik rusa menembus salju, lagu lokal menceritakan Six White Boomers (enam kangguru jantan putih) yang menarik kereta Sinterklas melewati semak berdebu.
Carols by candlelight
MELBOURNE, AUSTRALIA - JANUARY 01:Carols by Candlelight is an annual Australian Christmas tradition that originated in southeastern Australia in the 19th century and was popularised in Melbourne. January 01 1991 in Melbourne, Australia (Photo by Impressions / Getty Images) Credit: Impressions/Getty Images
Natal di Australia adalah sebuah kontradiksi yang indah. Meskipun panas, berantakan, dan dipenuhi lalat, esensinya tetap sama: waktu untuk bersantai, bersyukur, dan menikmati kebersamaan bersama keluarga di tengah aroma eukaliptus dan deburan ombak.

Selamat Natal 2025.

Dengarkan SBS Indonesian setiap hari Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu jam 3 sore. Ikuti kami di Facebook dan Instagram, serta jangan lewatkan podcast kami.

Share
Follow SBS Indonesian

Download our apps
SBS Audio
SBS On Demand

Listen to our podcasts
Independent news and stories connecting you to life in Australia and Indonesian-speaking Australians.
Ease into the English language and Australian culture. We make learning English convenient, fun and practical.
Get the latest with our exclusive in-language podcasts on your favourite podcast apps.

Watch on SBS
SBS Indonesian News

SBS Indonesian News

Watch it onDemand